04. Anggota baru?

702 162 39
                                    

"Satu kali salah melangkah, kalian tidak bisa kembali lagi."

Setelah insiden ditemukannya seseorang dibalik air terjun, mereka memutuskan membersihkan tubuh mereka terlebih dahulu sebelum mengintrograsi orang tersebut.

Untungnya banyak bebatuan besar disekitar air terjun, sehingga laki-laki dan perempuan bisa mandi dengan leluasa tanpa perlu mendirikan penghalang terlebih dahulu.

Bertepatan mereka sudah memakai baju kembali, seseorang yang ada dibalik air terjun itupun menghampiri mereka bersembilan.

"Lo kenapa duduk dibalik air terjun? Apa gak dingin?" tanya Kinan dengan penuh kekepoan.

Orang itu tersenyum lalu menggeleng. "Sudah terbiasa, dan bisa dibilang rumah bagi saya."

"Tunggu, lo petualang juga kayak kitakah? Terus nyasar dan gak bisa balik lagi, jangan-jangan lo orang yang pertama kali masuk hutan ini?!" heboh Rai.

"Memasuki hutan ini, berarti kutukan." ucap orang itu.

Kesembilan manusia itu mengerynyitkan dahi mereka.

"Saya Alie Lynne, salam kenal." memperkenalkan dirinya sambil tersenyum.

"Say-"

"Saya sudah tahu nama kalian, tidak perlu repot-repot." potong Alie.

"Oke, jadi anda kenapa bisa disini? Setau kami tidak ada satu orangpun yang pernah memasuki hutan ini, apa memang benar anda petualang wanita itu?" Raka mewakili teman-temannya.

Alie terdiam, tidak lama kemudian dia mengangguk. "Ya, saya petualang itu."

Semuanya heboh kecuali Raka, Arisha dan Andra.

"Katanya petualang yang pertama kali masuk kesini udah tua, tapi kok Kakak kayak seumuran sama kami," heran Varro.

"Saya memang awet muda, bolehkah saya ikut bersama kalian untuk keluar dari hutan ini?" pinta Alie.

"Tentu boleh, tapi kami ingin memecahkan misteri hutan ini dulu," ucap Dhafin diangguki teman-temannya.

"Kalian yakin bisa memecahkan misteri hutan ini?" kata Alie terdengar meremehkan.

"Kenapa lo kayak ngeremehin kami?" terdengar sinis kata yang diucapkan oleh Arisha.

Alie menatap Arisha. "Lingga adalah simbol kekuasaan, orang biasa tidak akan pernah bisa melihat misteri Hutan Lingga."

Arisha menatap Alie dengan tatapan yang sulit diartikan, sampai akhirnya Arisha mengalihkan pandangannya.

"Daripada kita buang waktu, ayok lanjutin jalannya!" Kyler yang daritadi diam mengangkat suara.

"Tunggu, sebelum lanjutin perjalanan," gantung Varro. "Gue mau terjun ajalah, bolehkan?" lanjutnya.

Seketika semuanya menatap tidak percaya Varro, dia sudah mandi dan ingin terjun lagi? Padahal tadi Varro sudah terjun, walaupun cuma satu kali.

"Bacot! Ayok jalan." celetuk Andra.

Mereka bersepuluhpun berjalan. "Kak Alie saya mau tanya,"

Alie menoleh kearah Dhafin. "silahkan."

"Anda sudah tinggal disini selama beberapa tahun, lalu darimana anda mendapatkan sumber makanan dan pakaian?" tanya Dhafin penasaran.

"Saya memanfaatkan hutan ini, banyak tanaman yang bisa dimakan, terkadang saya juga berburu hewan, sedangkan pakaian saya mencuci pakaian yang dulu saya bawa, untung pakaiannya masih muat." balas Alie.

Dhafin mengangguk. "Jadi Kak Alie bisa berburu? Hebat!"

Alie terkekeh. "Hanya berburu ikan."

Dhafin yang tadi kagum, kini tersenyum pasrah karna telah dikelabui oleh Alie.

Łingga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang