13. Penjelasan Deon

445 139 32
                                    

"Beruntunglah kalian, karna aku masih berbaik hati."

Tiger mengguncangkan bahu Raka dengan kesal, Raka tiba-tiba melamun lalu tidak menjawab dan mendengarkan omongannya, tentu saja dia kesal!

"Woy! Lo kenapa sih?"

Raka menoleh kearah Tiger dengan kaget, sepertinya dia sudah kembali kedalam kenyataan.

"Ibu gue mana?" Raka menelisik setiap sudut rumah orang tuannya, tapi masih saja tidak melihat sosok ibunya.

Tiger terdiam. "Maaf nih ya, tante kan udah gak ada." katanya dengan pelan, takut menyinggung perasaan Raka.

Raka menggeleng keras. "Gak, tadi lo bilang ibu lagi kepasar terus ibu gue datang habis itu."

"Halusinasi, lo kayaknya harus banyak berlatih agar tidak terkelabui sama setan disini."

"Ah! Masasih, tadi jelas-jelas gue lihat ibu didepan pintu."

"Dunia ini berbeda Raka, banyak sihir dan keajaiban disini."

Mendengar ucapan Tiger yang tegas, Raka menyenderkan punggungnya kesofa lalu mengusap wajahnya. Ternyata hanya halusinasi ya?

"Oke, gue terlalu berharap ibu gue masih hidup disini."

Tiger diam.

Cklek

Tiger dan Raka menoleh, Deon dan Luna yang ada digendongannya berjalan kearah mereka berdua.

"Luna kenapa?" khawatir Raka sambil menghampiri Luna yang terduduk lemas.

Luna yang menyadari ada Raka disampingnya langsung memeluk Raka manja.

"Belum terbiasa teleportasi."

Raka mengangguk mendengar jawaban dari sang Ayah, diapun mengsibukan diri dengan mengusap rambut Adiknya.

"Dhafin terbawa kesini juga." Pernyataan dari Deon membuat Tiger dan Raka mengalihkan atensi kearahnya.

"Menurutku, semua teman Raka juga ikut termasuk Om. Mendengar perkataan Alie yang mewanti-wanti agar Raka dan yang lainnya cepat pergi karna Leroy akan membawa mereka, tapi pada akhirnya terbawa juga." ujar Tiger dibalas anggukan oleh Deon.

"Jadi mereka disini juga?"

Tiger mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan yang Raka lontarkan.

"Balikin lagi gih, kasian mereka gak tau apa-apa."

"Gak bisa, yang narik temen lo kan dia. Oh iya, lo juga gak tau apa-apa kan?" seru Tiger Raka mengangguk acuh.

"Cari temen-"

Brakk!

"LEROY SETAN!" latah Tiger mendengar pintu dibuka dengan bar-bar oleh seorang lelaki yang sedang menetralkan nafasnya.

"RAKA! SEKARANG KITA DIMANA?! APA JANGAN-JANGAN INI YANG DINAMAKAN AKHIRAT?!!" heboh Dhafin sambil selonjoran dilantai tidak lupa mengibaskan tangannya, gerah.

Tiger memutar matanya malas, mengapa dia harus dipertemukan dengan manusia yang penuh dengan drama kehidupan seperti mereka?

"Jangan sok gak tau deh Fin."

Mendengar ucapan tanpa minat yang Raka lontarkan, membuat Dhafin cengengesan.

"Serius deh Om, apa kita gak bisa kembali lagi kedunia kita yang sebenarnya?" Dhafin memilih untuk duduk disofa, tepatnya disamping Tiger.

"Yang tarik kita bukan manusia Fin, jadi orang yang bisa teleportasi kesana kesini pun tidak bisa mengembalikkan kita kedunia asli." jawab Deon.

"Apa ini dunia paralel?" Raka ikut nimbrung.

Łingga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang