06. Dia Kembali

527 153 20
                                    

"Kenapa? Apa ada yang salah?"

Flashback.

15 Tahun yang lalu.

Wanita itu nampak tergesa-gesa memakai ransel petualangnya, terdengar tangisan dari anak kecil berumur 7 tahun dan batita berumur 6 bulan.

"Sayang! Apa kau tega meninggalkan anak kita?" tanya Deon sedikit tak terima dengan keputusan sang istri.

Kayshila menoleh. "Hanya dua minggu, aku tidak akan lama Deon."

Deon ragu, disatu sisi dia tidak mau Kayshila berpetualang keHutan yang belum diinjak satu manusiapun, dan disisi lain dia tidak mau meruntuhkan cita-cita sang istri yang ingin memecahkan misteri Hutan Lingga.

"Kamu sudah mengizinkan akukan? Aku mohon Deon ... ini cita-citaku dari kecil." mohon Kayshila kepada Deon. "Lagipula Luna minum susu formula bukan? Jadi aku mohon urus Luna dan Raka selama aku di Hutan Lingga, aku percaya padamu."

Deon menyerah, dia pun mengangguk. "Aku selalu berdoa untuk keselamatanmu, cepatlah kembali. Anak-anakmu membutuhkanmu."

Kayshila tersenyum lalu memeluk suaminya. "Luna, ibu pamit ya. Kamu jangan nakal selama ibu berpetualang, Deon kurasa Luna mengantuk."

"Baiklah, hati-hati. Aku kedalam duluan, Luna sangat mengantuk mungkin karna dia tidak tidur semalam. Aku menyayangimu Kayshila." Deon masuk kedalam rumah untuk menidurkan sibungsu Luna.

Tinggalah Kayshila dengan Raka, anak pertamanya.

Raka sudah berhenti menangis, tapi terlihat murung. "Ibu, jangan pergi. Raka daritadi tidak enak hati, Raka takut ibu kenapa-napa, sungguh." adu Raka sambil memegang tangan ibunya.

Kayshila berjongkok menyamai tinggi badan Raka. "Hanya sebentar Raka, kamu jangan nakal ya? Jaga Luna."

Raka menatap ibunya sendu. "Ibu pergi kehutan mana?"

"Lingga."

Seketika telinga Raka mendengung, membuatnya menutup kedua telinganya.

"Raka! Kamu kenapa?" panik Kayshila melihat Raka yang terlihat kesakitan sambil menutupi kedua telinganya.

"Telinga Raka mendengung ... ibu, Raka tau cita-cita ibu lalu Raka harus ikhlas kan bu?" tanya Raka.

Kayshila mengangguk lalu memeluk Raka dan mencium pipi anaknya. "Ibu sayang Raka, kamu adalah anak baik. Ibu pamit."

Flashback End.

***

Flashback.

4 Tahun yang lalu.

Deon menatap anak pertamanya dengan dingin. "Apa kau mau mengikuti Ibumu?"

Raka mengacak rambutnya dengan pusing. "Berpetualang cuma hobi Raka Yah, Ayah juga tau kan kalau cita-cita Raka jadi Penulis?"

"Walaupun hobi, gak menutup kemungkinan kamu bakal terjebak dihutan itu! Ibumu niat dua minggu tapi sudah 11 tahun tidak pulang-pulang, padahal dia adalah petualang yang sudah berpengalaman. Lalu bagaimana kamu? Ini pertama kalinya Raka!" tegas Deon.

Raka merasakan sesak didadanya. "Tapi Raka berpetualang bukan dihutan yang ibu tuju. Lagipula hutan yang Raka tuju bukan hutan terlarang, bahkan hanya hutan biasa yang sering dilewati oleh penduduk desa." Raka tertunduk. "Raka terpilih jadi pemimpin Ayah."

Łingga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang