10. Satu

500 151 82
                                    

"Aku kesal kepada anak itu, jadi aku mengambilnya."

Dengan keringat yang bercucuran serta jantung yang berdetak cepat, mereka berhenti didekat pohon besar.

"Bener-bener tu tengkorak, Astagfirullah." Dhafin memegang dadanya yang berdetak cepat.

Raka menoleh, tapi tunggu sepertinya ada yang kurang. "Andra mana?"

Seketika semuanya panik, Andra hilang.

Kyler berdecak. "Nungguin Tanaya."

Bugh

"Kenapa lo gak bilang daritadi?!" panik Kinan.

"Daripada diam, ayo kita cari mereka." ucap Arisha.

"Kalau tengkorak itu ngejar kita lagi gimana?!" kesal Rai.

Tidak ada angin tidak ada hujan, tadi ketika mereka sedang istirahat dibawah pohon karna panasnya matahari. Sosok tengkorak tiba-tiba menghampiri seperti akan menerkam mereka, sehingga dengan segera semuanya berlari berbeda arah.

Tanaya yang sedang mencari ranting yang bagus untuk dijadikan penahan pun tertinggal bersama Andra.

Dan sialnya lagi, Alie dan Tiger hilang entah kemana saat tengkorak itu muncul.

"Gue baru sadar, si Varro gak ada!" Rai membuka ponselnya dengan segera ia menghubungi Varro.

Kyler mendelik. "Bodoh sekali ya anda, disini gak ada sinyal!"

Rai cengengesan. "Lupa hehe ..."

"Bisa gak si kalian serius? Ayo cari mereka!" desak Arisha.

Saat mereka akan beranjak, Andra datang membuat mereka terkejut. Tapi, mereka terkejut bukan karena Andra yang datang, melainkan karna tengkorak yang tadi mendatangi mereka berjalan dengan santai bersama Andra.

"Anjay suhu!" heboh Rai sambil sibuk memotret.

"Astagfirullah! Andra istighfar! Itu tengkorak!" Dhafin bergidik ngeri.

Andra menoleh. "Dia gak jahat kok," sahutnya.

Tengkorak itu melambaikan tangan kepada Raka dan yang lainnya. "Hai! Nama saya Winky."

Seketika semuanya melongo, ini pertama kalinya mereka melihat tengkorak berbicara.

"Magic." gumam Kinan.

"Tanaya mana?" tanya Arisha, Andra terdiam.

"Bukannya sama Kinan? Kok lo ada disini ... terus yang nemenin Tanaya tadi siapa dong?" seingat Andra, Tanaya pamit kepadanya untuk mencari ranting bersama Kinan.

Kinan berkecak pinggang. "Gue gak ada nganter Tanaya, emang tadi lo kemana pas kita lari? kata Kyler lo nungguin Tanaya!"

"Iya, tadi gue liat lo pergi sama Tanaya." tambah Kyler.

"Enggak! Kalian ninggalin gue yang ditarik sama Winky, gue udah manggil kalian tapi masih aja lari ninggalin gue! Untung ni tengkorak gak jahat!" kesal Andra.

Raka memijat pelipisnya. "Kayaknya kita dijebak deh."

Flashback.

Tanaya berdiri membuat Andra yang ada disisinya mendongak.

"Gue mau nyari ranting ah, buat penahan." ucap Tanaya.

Kinan tiba-tiba muncul. "Ayo! Gue anter."

"Yaudah sana, hati-hati jangan sampai jauh-jauh!" peringat Andra membuat kedua perempuan didepannya mengangguk.

Kinan dan Tanaya pun berjalan untuk mencari ranting.

Łingga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang