Obsession-09

39.2K 3.2K 235
                                    

Jangan lupa tekan bintangnya

Jangan lupa tekan bintangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenan versi gepeng 👆🏻


"Saya ada meeting, apa kamu ingin ikut saya atau berdiam di ruangan saya?" tanya Kenan saat mereka sampai di ruangan milik pria itu.

"Aku disini aja, perutku udah mulai nyeri lagi." Ujar Cya yang diangguki Kenan.

"Kalau kamu merasa lapar, didalam lemari es itu ada beberapa camilan dan juga minuman. Kamu bebas mengambil semaumu," kata Kenan dengan menujuk sebuah lemari es besar di dekat tembok.

"Iya."

Kenan melangkah mendekati Cya, pria itu memegang dagu gadisnya untuk menatapnya dan mengecup kening Cya cukup lama—sebelum pria itu pamit untuk pergi ke tempat rapat. Cya menatap pintu yang baru saja ditutup oleh Kenan, dadanya terasa lega—karena pria itu akan sibuk dalam beberapa jam kedepan.

Cya beranjak dari sofa, gadis itu melangkah kebelakang kursi kerja Kenan. Sebab dibelakangnya ada sebuah jendela besar yang memberikan pemandangan Ibu kota. Pemandangan didepannya, membuat perasaan Cya sedikit lega.

'Gue takut kak Kenan taruh alat penyadap, jadi gue harus bicara dalam hati terus.'

Cya menatap lurus kearah depan, gadis itu akan berbicara didalam hati saja. Karena takut Kenan mengetahui apa yang ia katakan, Cya takut Kenan murka dan membahayakan keluarga Danurdra yang berada di luar negeri.

'Gue pengen tau kabar keluarga gue. Pengen tau kabar Vallo juga, kalau aja gue bisa hubungi mereka. Kenan sialan! Batasin komunikasi gue.'

Meskipun didalam hatinya memaki-maki Kenan, ekspresi Cya terlihat tenang—takut Kenan mengawasinya dari cctv yang tersebar diruangan pria itu. Cya tadi melihat beberapa cctv di sudut ruangan Kenan, makanya ia harus terlihat tenang. Cya merasakan perutnya sedikit nyeri, mungkin efek obatnya masih belum bekerja sepenuhnya. Baru kali ini Cya dilukai oleh orang gila yang sayangnya sangat tampan, tetapi Cya tidak bisa menyukai Kenan—lebih tepatnya sifat pria itu.

'Sebelum itu, gue harus pastiin keadaan keluarga gue disana. Semoga aja gue bisa tau kabar mereka dari Kenan. Terus gue juga bisa tau keadaan Vallo yang dicelakai sama orang gila. Kalau mereka aman, gue bisa sedikit lebih tenang.'

Cya melangkah ke kursi milik Kenan, gadis itu duduk disana. Padahal Kenan tidak menyukai orang lain menduduki kursi kebesarannya, entah apa yang dilakukan Kenan saat tahu Cya menduduki kursi miliknya. Semoga saja pria itu tidak murka.

*****

Tiga jam berlalu, Kenan sudah menyelesaikan meeting di lantai tiga. Pria itu berada di dalam lift khusus untuk menuju ke ruangannya, Kenan tidak sabar untuk bertemu dengan gadisnya yang sejak tadi tertidur dikursi kebesarannya.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang