Obsession-21

23.6K 2.2K 97
                                    

Jangan lupa follow akun wp author

Tiba-tiba Cya demam, suhu gadis itu sangatlah panas dan membuatnya terus meringkuk didalam selimutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Tiba-tiba Cya demam, suhu gadis itu sangatlah panas dan membuatnya terus meringkuk didalam selimutnya. Padahal Cya tidak salah makan dan tidak kelelahan, tetapi suhu tubuhnya sangatlah tinggi.

Brak!

Seseorang mengdobrak pintu kamarnya, terlihat Kenan yang datang dengan nafas tak beraturan. Pria itu langsung menemui gadisnya, karena melihat keadaan Cya yang terlihat seperti orang sedang sakit. Bahkan ia meninggalkan semua pekerjaannya, niat Kenan ingin lembur sampai pagi. Sehingga besok ia bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan gadisnya.

"Baby?" suara pria itu membuat Cya membuka sedikit selimutnya, tatapan gadis itu terlihat sangat sayu dan bibirnya begitu pucat.

"Kak Ken," suara purau Cya membuat pria itu segera menghubungi dokter pribadinya untuk datang ke rumah gadisnya.

"Sebentar lagi dokter tiba, saya peluk dulu." Kenan langsung memeluk erat tubuh panas gadisnya, pria itu merasakan Cya yang menangis.

"Kenapa menangis? Apa ada yang sakit? Bilang sama saya!" pria itu terlihat khawatir, ia tidak menyukai tangisan gadisnya.

"Panas banget, aku gak kuat hiks," Kenan mencoba menenangkan gadis itu, cukup lama Cya menangis sampai gadis itu terlelap didekapan Kenan.

Tak lama kemudian, dokter yang ditunggu tiba. Kenan segera menyingkir dan membiarkan dokter tersebut memeriksa gadisnya yang kesakitan. Tatapan pria itu tidak pernah lepas dari wajah pucat gadisnya, Kenan tidak menyukai Cya yang sakit. Gadis itu harus segera sembuh.

"Nona mengalami demam tinggi, tuan Kenan bisa memberinya obat yang sudah saya taruh kalau Nona terbangun. Saya sudah menyuntikan obat penurun panas, mungkin nanti Nona akan terbangun dengan keadaan setengah sadar. Karena suhu badannya yang sangat panas. Tuan Kenan tidak perlu khawatir, suhu tubuh Nona akan turun sedikit demi sedikit. Kalau suhu badannya masih belum turun juga, tuan Kenan bisa membawa Nona ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut." Kenan hanya mengangguk mendengar penjelasan dokter, tatapan pria hanya tertuju ke arah Cya yang mulai nyaman didalam tidurnya.

"Kalau begitu, saya permisi dulu."

Kenan mendekati Cya, tangan pria itu menyentuh kening gadisnya. Panasnya masih belum turun juga, tetapi tidur Cya sudah terlihat lebih nyaman. Kenan langsung berlari meninggalkan semua pekerjaannya, saat pria itu ingin melihat posisi tidur gadisnya. Suara rintihan Cya didalam selimut membuat perasaan pria itu tidak tenang, sehingga ia memutuskan untuk menemui gadisnya—ia ingin memastikan sendiri, kalau Cya baik-baik saja atau memang sedang sakit.

"Ternyata kamu sakit," kata pria itu dengan mengelap keringat yang membasahi wajah dan leher Cya, agar tidur gadisnya tidak terganggu.

Melihat piama Cya yang basah oleh keringat gadis itu, Kenan beranjak ke arah lemari untuk mengambil piama yang lain. Pria itu mengganti pakaian Cya, tidak ada unsur apa pun. Kenan hanya ingin merawat gadisnya yang sedang sakit, agar Cya lekas sembuh.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang