Jangan lupa follow akun wp author, masa udah double up masih belum rame? Ramein dong!!!
Seseorang menyelinap masuk ke dalam kamar Cya, kakinya mendekati tempat tidur gadis itu. Wajah damai Cya membuatnya terdiam, padahal dirinya ingin membuat kejutan untuk gadisnya. Mungkin besok pagi saja, ia juga cukup lelah hari ini.Ia merebahkan tubuhnya disamping Cya, bibirnya berlabuh dibibir gadisnya. Menggerakkan sedikit bibirnya dan menyesap bibir yang sangat ia rindukan, rasanya belum puas hanya dengan menciumnya. Ia ingin lebih dari itu, sehingga bibirnya berlabuh di leher Cya.
"Sshh," desisan Cya membuatnya berhenti, tetapi hanya sebentar. Giginya kembali menyesap kuat kulit lembut itu.
Perlahan manik abu-abu milik Cya terbuka. Gadis itu tersetak kaget saat ada yang menggigit kuat kulit lehernya, dengan reflek ia mendorong orang tersebut.
"Kamu menolak saya?" Cya menggeleng cepat, ternyata orang itu adalah Kenan.
Gadis itu langsung terduduk dan mengabaikan rasa pusing yang melanda kepalanya. Yang terpenting adalah tidak membuat Kenan marah dan menambah hukumannya.
"Bukan begitu, aku kira penyusup. Makanya aku reflek, kakak jangan marah ya?" Cya menatap pria itu dengan wajah penuh penyesalan, berharap hati keras Kenan akan luluh dengan tatapannya.
"Saya sangat marah, jadi cium saya!" Cya meneguk ludahnya dengan susah payah, gadis itu mulai mendekati tempat Kenan.
"Eh?" kaget Cya saat Kenan mengangkatnya sampai gadis itu duduk dipangkuannya.
"Saya menunggumu!" Cya mulai mendekatkan wajahnya, gadis itu memejamkan matanya. Kenan yang tidak suka menunggu lama, langsung menarik tengkuk gadisnya dan mencium Cya dengan ganas.
Cya begitu kewalahan mengimbangi ciuman Kenan, pria itu sama sekali tidak membiarkannya untuk mengambil nafas. Tubuh Cya mulai melemah, gadis itu menepuk pelan dada bidang Kenan. Membuat pangutannya terlepas, Cya maraup oksigen sebanyak-banyak, hampir saja dirinya mati.
Kenan tidak mau menunggu Cya, karena pria itu sangat merindukan gadisnya. Bibir hangat Kenan kembali menyentuh kulit leher Cya, membuat gadis itu menggigit bibjr bawahnya—menahan suara aneh yang mengantung di tenggorokan.
Kenan benar-benar sangat agresif, seperti tidak ada hari esok. Cya hanya mampu meremas bahu pria itu, sungguh sangat tidak nyaman dan aneh. Tangan Kenan bergerak masuk ke dalam piama yang dipakai gadis itu.
"Kak jangan!" cegah Cya dengan menahan tangan Kenan yang mengusap panas punggungnya. Gadis itu benar-benar merinding, sentuhan Kenan hampir mengikis akal sehatnya.
"Bukankah kamu harus dihukum?" bisik Kenan dengan gigitan kecil ditelinganya, Cya semakin merinding.
"Kak, aku janji gak akan ngulangi kesalahan yang sama. Beri aku kesempatan, aku janji gak akan buat kakak marah lagi," ucap Cya dengan mengelus rahang Kenan, pria itu memejamkan matanya. Sentuhan gadisnya benar-benar membuat sisi liarnya keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession (End)
RomanceNagata Alycya Danurdra-17 tahun. Cya baru saja menamatkan sebuah Novel dengan judul Obsessive Lover, dimana novel tersebut sangat berbeda dengan kebanyakan novel yang pernah ia baca. Mulai dari tokoh protagonis cowok yang memiliki obsesi gila dan ti...