Obsession-07

46.7K 3.3K 252
                                    


Jangan lupa follow

Karena tidak memungkin untuk memandikan Kenan, jadi Cya hanya membasuh tubuh pria itu dengan handuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Karena tidak memungkin untuk memandikan Kenan, jadi Cya hanya membasuh tubuh pria itu dengan handuk. Setidaknya Kenan tidak merasa gerah oleh keringat. Setelah selesai menyelesaikan permintaan Kenan, Cya berlalu ke dapur untuk mengambilkan Kenan air, karena pria itu bilang kehausan.

Saat gadis itu memasuki kamarnya, pemandangan yang Cya lihat membuatnya menghela nafas kasar. Kenan tidur diatas tempat tidurnya, gadis itu ingin meminta Kenan untuk berpindah ke kamar tamu. Tetapi tangannya hanya melayang diudara saja, wajah lelah Kenan membuat Cya tidak tega.

"Masa gue tidur di kamar tamu? Disana tempatnya dingin dan nyeremin. Tapi kasur gue ditidurin sama kak Kenan," Cya menggerang frustasi.

Gadis itu melangkah ke arah meja belajarnya. Menaruh kepalanya diatas meja dan mulai memejamkan matanya, karena ia sangat lelah menghadapi Kenan yang keras kepala dan seenaknya sendiri. Tak lama setelah Cya tertidur dengan posisi duduk, Kenan mulai membuka matanya dan melihat ke arah gadisnya.

"Percuma saya pura-pura tidur, kamu lebih memilih tidur seperti itu?" Kenan beranjak menghampiri Cya, pria itu dengan mudah menggendong tubuh Cya dan membawanya ke tempat tidur gadis itu.

Dengan hati-hati pria itu meletakkan Cya di sisi kanan tempat tidur, gadis itu menggeliat pelan. Namun tak sampai terbangun, Kenan merebahkan tubuhnya disamping Cya. Tatapan tajamnya mengarah kepada wajah cantik Cya yang terlihat semakin polos, saat terlelap—seperti yang ia lihat dua hari belakangan ini.

"Kenapa begitu susah menarik perhatianmu? Padahal banyak wanita yang ingin medekatiku, kamu berbeda Cya. Kamu terlihat tidak tertarik dan ingin menghindariku. Apa yang kamu takutkan dariku?" tanya Kenan dengan membelai pipi lembut gadisnya.

Pria itu menarik sudut bibirnya, sebelum mengambil nafas. Tatapannya kini berubah, mungkin kalau Cya melihatnya—gadis itu akan merinding. Sebab tatapan pria itu penuh akan obsesi gilanya, Cya akan mengatakan Kenan adalah pria paling tidak waras yang pernah ia temui didalam hidupnya.

"Apa saya singkirkan semua orang yang kamu sayangi?" tanya Kenan yang dibalas oleh keheningan saja.

Kenan tidak menyukai kesunyian ini, apalagi kalau bersama Cya. Pria itu ingin mendengar suara Cya, meskipun hanya suara rintihan saja. Pria itu beranjak dan keluar dari kamar Cya untuk mengambil sesuatu yang ia tinggalkan di dalam mobilnya.

Sekitar sepuluh menitan, pria itu kembali masuk ke dalam kamar Cya dengan kedua tangan yang memegang suatu benda. Kakinya melangkah ke arah Cya yang sangat lelap, pria itu meletakkan pisau kesayangannya diatas nakas. Lalu tangan satunya membuka penutup suntikan dengan cairan biru didalamnya.

"Sshh," ringisan Cya, saat merasakan sesuatu yang runcing menusuk kulit lehernya. Gadis itu ingin membuka matanya, tetapi terasa begitu berat dan tak lama kemudian ia tak sadarkan diri—lebih tepatnya dibius dan masih dapat merasakan rasa sakit.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang