Obsession-20

25.5K 2.2K 133
                                    

Jangan lupa follow akun wp author.

Btw, doakan author cepet sembuh biar crazy up. Soalnya kemarin author sakit dan sekarang masih belum sembuh. Ini aja masih tak sempetin buat ngetik bab barunya demi kalian. Jangan pelit buat vomen ya 😉

Malam harinya, Kenan mengajak Cya untuk makan malam bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Malam harinya, Kenan mengajak Cya untuk makan malam bersama. Pria itu sudah mengetahui apa yang terjadi disekolah gadisnya, namun ia masih mendiami para lalat yang ingin mendekati gadisnya. Prinsip baru Kenan, buatlah para lalat-lalat yang menganggunya bahagia sebentar, sebelum mereka tidak dapat melihat dunia lagi. Itu semua karena Cya memilih dirinya, kalau saja Cya tidak berada dipihaknya—Kenan akan langsung melenyapkan para lalat-lalat itu.

"Mau nambah?" tanya Kenan setelah Cya menghabiskan makan malamnya.

"Perutku udah penuh banget," Cya sampai membuka kancing celananya, karena ia kesulitan bernafas. Beruntung bajunya kebesaran dan berwarna hitam.

Drt, drt, drt.

Ponsel Cya berdering, Kenan yang mengambilnya dan melihat siapa yang melakukan panggilan video kepada gadisnya. Ternyata adiknya, pria itu langsung mengangkatnya dan wajah berseri Kean berubah menjadi datar, pemuda itu kira Cya yang bakalan dilihat pertama kali. Tetapi wajah abangnya yang ia lihat.

"Mana cewek gue?" tanya Kean dengan nada ketusnya, karena beberapa kali dirinya mendapati abangnya yang memegang ponsel Cya.

"Tuh!" Kenan merubah kameranya, sehingga Cya yang sedang kekenyayang dapat pemuda itu saksikan.

"Gue mau ngomong sama cewek gue, lo kasih ponselnya cepat!"

Kenan menyerahkan ponsel digenggamannya ke pemiliknya, sebelum itu ia merubah kameranya. Cya meraih ponselnya, karena gadis itu mendengar suara Kean. Memang beberapa hari ini pemuda itu selalu menghubunginya diwaktu malam, karena ditempat Kean sudah siang.

"Kenapa bang Kenan lagi yang pegang ponsel kamu?" tanya Kean dengan nada marahnya, meskipun Kenan abangnya sendiri. Tetap saja dirinya cemburu, apalagi Kean tidak berada didekat Cya.

"Maaf, aku kekenyangan. Makanya aku gak bisa gerak, lalu kak Kenan yang angkat panggilan kamu," ujar Cya yang merasakan aura tak mengenakkan dari pria dihadapannya.

Kenan tidak suka gadisnya berbicara dengan nada lembut. Karena suara Cya hanya untuknya, pria itu beranjak dan berpindah duduk disamping Cya. Meskipun pindah tempat, tetapi sosok Kenan tidak dapat terlihat dikamera ponsel gadisnya.

Cya merasakan usapan lembut dipunggungnya, gadis itu berusaha terlihat biasa saja. Agar Kean tidak mencurigainya, bisa saja Cya menampilkan tindakan Kenan kepada adik pria itu. Namun lagi-lagi ia tidak bisa gegabah, keluarganya masih belum ada kabar sama sekali. Cya sangat takut mengambil langkah yang salah, apalagi kalau menyangkut nyawa orang. Gadis itu tidak bisa membuat nyawa orang yang tidak bersalah dipermainkan begitu saja oleh Kenan.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang