Obsession-19

24.4K 2.2K 193
                                    

Jangan lupa follow akun wp author

Satu minggu sudah berlalu, Kenan sudah sembuh dan pria itu sibuk dengan pekerjaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Satu minggu sudah berlalu, Kenan sudah sembuh dan pria itu sibuk dengan pekerjaannya. Meskipun sibuk, Kenan masih mengawasi gadisnya dan dalam lima belas menit sekali—akan ada pesan yang dikirimkan pria itu.

Tetapi ada yang sedikit berbeda dengan pria itu, dimana kata-kata ancaman yang selalu menekan Cya mulai berkurang sedikit demi sedikit. Yah meskipun masih ada sisi buruknya juga, dimana Kenan selalu mengirim pesan terus-terusan sampai Cya muak.

Satu lagi, ada hal yang aneh dan itu adalah Alaska. Pemuda itu tetlihat gencar mendekatinya, padahal Cya sudah berusaha menjauhi Alaska dan Arka. Agar Kenan tidak murka, tetapi Alaska sangat ketara tertarik dengannya.

Arka saja sampai menegur temannya itu, karena tidak enak dengan Cya yang notabenya pacar dari Kean. Tetapi Alaska tidak mengindahkannya, seperti sekarang ini. Di jam istirahat, Alaska menghentikan langkah Cya yang hendak keluar dari kelas.

"Kenapa?" tanya Alaska dengan tatapan yang menyorot dalam, Cya tidak nyaman dengan tatapan itu. Bukan tatapan tulus, melainkan tatapan yang sering gadis itu lihat—mirip tatapan yang selalu Kenan layangkan kepadanya.

"Kenapa?" Cya pura-pura tidak mengerti.

"Arka lagi izin. Jadi kita bisa bicara berdua, lo jujur sama gue! Kenapa lo ngejauhin gue? Apa gara-gara cowok yang waktu itu?" Alaska masih belum mengetahui suara Kenan saat pria itu memarahinya, waktu Alaska mengajak Cya berangkat bersama.

"Bukan urusan lo!" Cya mencoba pergi, tetapi Alaska menahan lengannya.

"Gue gak peduli lo punya cowok atau enggak. Jangan jauhi gue, karena gue gak suka!" Alaska mencengkram kuat lengan gadis itu.

"Lo siapa ngatur-ngatur gue? Kita cuma teman sekelas dan lo gak berhak buat bertingkah kayak gitu!" Cya mencoba melepaskan cengkraman pemuda itu. Tetapi cengkramannya semakin kuat.

"Lo kenapa sih?" marah Cya yang tidak habis pikir dengan tingkah Alaska.

"Lo pacar Kean dan lo punya cowok lain dibelakang teman gue. Jadi gue harus jagain cewek teman gue, biar gak berkhianat dibelakang teman gue yang malang. Apa gue kasih tau Kean aja ya?" Cya menegang, ternyata Alaska teman dari Kean?

"Lo teman Vallo?" Alaska mengerutkan alisnya, pemuda itu menatap heran Cya yang tiba-tiba berubah. Tetapi hanya seperkian detik, karena gadis itu tau Alaska tidak bisa membantunya.

"Lo bilang aja sama cowok gue, gak masalah kok."

Cya tersenyum sangat manis, gadis itu berharap Alaska memberitahu tahu Kean. Sehingga Kean cepat-cepat pulang dan menyelamatkan dirinya dari pria gila yang menjadi abangnya.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang