Kenan menatap datar Cya yang terlihat mengerjapkan matanya beberapa kali, pria itu mengambil bantal yang berada di depan kakinya. Ia menatap tajam bantal yang membuat hidungnya sedikit sakit, lalu tatapannya beralih kepada Cya yang hanya terdiam takut. Pria itu memasuki kamar Cya dengan langkah lebarnya.Cya menggigit bibir bawahnya, takut Kenan menebas lehernya. Karena pria itu marah, wajah tampannya ditimpuk sama bantal bekas jigong gadis itu. Cya turun dari tempat tidurnya, gadis itu berdiri dihadapan Kenan yang masih melayangkan tatapan datarnya. Tidak ada ekspresi lain, membuat Cya tidak bisa menebak isi hati Kenan.
"Ka—kak Kenan ngapain dirumahku malam-malam? Terus kenapa juga bisa buka pintu rumah yang udah dikunci?" tanya Cya dengan memberani dirinya.
Kenan melangkah ke depan sekali lagi, sehingga jarak mereka menjadi sangat dekat. Pria itu menundukkan kepalanya, agar bisa menyamai tinggi Cya yang hanya sebatas dadanya. Cya menahan nafas, karena merasakan nafas Kenan yang terdapat sisa bau rokok didepan wajah gadis itu.
"Saya hanya melihat keadaanmu, karena kamu menjadi tanggung jawab saya disini. Apakah salah jika saya masuk ke sini? Saya bukan penjahat atau maling, saya hanya ingin menjagamu," ujar Kenan didepan wajah Cya.
"Ta—tapi jangan malam-malam juga, lagian udah dikunci semuanya. Disini perumahannya aman, gak mungkin ada mali—"
Brak!
Kalimat Cya terhenti, saat suara ada sesuatu yang sangat keras dari bawah. Gadis itu berlari keluar dari kamarnya, dengan Kenan yang mengikutinya dari belakang. Tatapan pria itu sangatlah tajam, memperhatikan Cya yang berlari menuruni tangga. Kenan tidak mau gadisnya terjatuh dan terluka, Cya hanya boleh dilukai olehnya.
Cya sampai di ruang tengah, tetapi tidak ada sesuatu yang mencurigakan. Suara kembali terdengar dari arah belakang, gadis itu pergi ke dapur—lebih tepatnya didapur ada pintu yang terhubung langsung dengan garasi rumahnya.
"Biar saya yang cek!" Kenan menahan Cya yang hendak membuka pintu dapur, gadis itu mengangguk dan memegang ujung jas Kenan yang berjalan didepannya.
Ceklek
Kenan membuka pintu cokelat didepannya, pria itu melihat keadaan garasi. Terdapat dua orang dengan wajahnya yang ditutupi topeng, Cya mencoba mengintipnya. Mereka adalah maling dan kali ini Cya menjadi takut, ternyata komplek perumahannya tidaklah aman. Baru dua hari kedua orang tuanya ke luar negeri, kini rumahnya mau di maling.
"Kamu kembali ke kamar dan biarkan saya yang mengurus mereka," bisik Kenan yang diangguki Cya.
"Kakak hati-hati," kata Cya yang membuat Kenan tersenyum samar.
Cya tipe orang yang care dan ia tidak lupa meminta orang-orang disekitarnya tetap berhati-hati kalau menghadapi bahaya. Seperti Kenan contohnya, meskipun Kenan bisa menghabisi kedua maling yang terlihat kesusahan membobol mobil milik papa Cya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession (End)
RomanceNagata Alycya Danurdra-17 tahun. Cya baru saja menamatkan sebuah Novel dengan judul Obsessive Lover, dimana novel tersebut sangat berbeda dengan kebanyakan novel yang pernah ia baca. Mulai dari tokoh protagonis cowok yang memiliki obsesi gila dan ti...