Obsession-18

25.5K 2.1K 95
                                    

Jangan lupa follow akun wp author. Bisa traktir author kuota di trakteer.id, seikhlas kalian.

Cya tidak diizinkan untuk bersekolah, gadis itu disuruh menjaga Kenan yang sedang sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Cya tidak diizinkan untuk bersekolah, gadis itu disuruh menjaga Kenan yang sedang sakit. Karena pria itu kelelahan sampai tubuhnya menjadi drop. Meskipun begitu, Kenan masih saja bisa melontarkan kata-kata yang membuat Cya tidak bisa kemana-mana.

Setelah diperiksa oleh dokter dan sarapan, Kenan meminum obatnya. Pria itu sedikit mengantuk, tetapi ia terus mengelaknya. Pria itu tidak ingin memejamkan matanya, karena Cya berada didepannya. Kalau ia tertidur, bisa saja Cya dibawa Alaska pergi ke sekolah. Meskipun Kenan sudah menyiapkan orang-orangnya, agar Cya tidak bisa keluar.

"Kalau ngantuk, tidur aja. Biar efek obatnya cepet!" Kenan menggeleng, pria itu melotot dan hal itu membuat Cya semakin gemas, gemas itu mencolok mata tajam milik Kenan. Sungguh sangat merepotkan, Cya bergerak sedikit saja—pria itu akan meringis, katanya kepalanya pusing. Padahal dokter sudah memberinya obat pereda nyeri, bahkan Kenan sudah meminum obatnya.

"Mata kak Kenan udah merah, aku gak akan keluar kok. Tadi udah izin ke wali kelas, aku jagain kakak disini," Kenan tetap menggeleng, pria itu semakin menyebalkan kalau sakit. Keras kepalanya sudah berada di stadium akhir.

"Terserah deh," Cya memilih menutup matanya, gadis itu benar-benar lelah.

Cya membuka matanya, merasakan sesuatu yang berat berada dipangkuannya, Kenan menidurkan kepalanya dipaha gadis itu. Kepalanya menghadap perut datar Cya, pria itu menyunggikan senyumannya. Entah kenapa ia ingin melihat perut Cya mengembung besar, dengan buah hati mereka yang ada didalam sana.

"Tidur!" Cya mengusap pelan kepala Kenan, gadis itu berharap Kenan tidur. Sehingga Cya bisa sedikit lega, karena tidak ada yang merecokinya.

Mata Kenan terasa semakin memberat, pria itu tidak bisa menahan kantuknya lagi. Apalagi usapan Cya membuatnya semakin nyaman, tak lama kemudian ia benar-benar tertidur. Cya menunduk dan melihat Kenan sudah terlelap, terdengar helaan nafas yang keluar dari bibir tipis itu.

Sebuah ponsel menyala, gadis itu melihat sebuah notif pesan dari orang Kenan. Sebab ponsel yang menyala adalah milik pria itu, Cya dengan susah payah meraih ponsel Kenan. Gadis itu berhasil memegangnya, ia langsung membaca pesan yang masuk.

"Apa yang kamu lihat?" Cya tersentak kaget, baru membaca kata pertamanya—ponsel yang berada ditangannya lasngung dirampas oleh sang pemilik.

Kenan beranjak turun, pria itu keluar dari kamar Cya dengan cepat. Cya hanya membaca kata "Mati" hanya satu kata itu yang Cya baca, dibelakangnya masih ada beberapa kata yang belum sempat ia baca.

"Siapa yang mati?" bingung Cya yang menatap pintu kamarnya.

Ceklek!

Kenan memasuki kamarnya, tetapi ada yang berbeda. Baju pria itu kotor dengan darah, Cya memundurkan tubuhnya. Karena Kenan mulai mendekatinya, pria itu mengeluarkan sesuatu dibalik punggungnya.

Obsession (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang