"Tidak ada manusia yang baik-baik saja di muka bumi ini, semua sedang berjuang dengan ujiannya masing-masing."
- Happy Reading -
•••
"Ayah sama Bunda lagi marahan ya?"
El menatap Ayah dan Bundanya bergantian, menunggu jawaban dari keduanya.
"Enggak, Ayah 'kan biasanya jam segini emang kerja," balas Ayahnya.
"Bunda?" Bocah itu menoleh pada Bundanya, masih tidak puas dengan jawaban sang Ayah.
"Bener kata Ayah, kita nggak lagi marahan kok. Marahan 'kan dosa, nanti Tuhan marah, gimana?" Shella balik bertanya.
"Iya, Abang, nanti kalau Tuhan marah terus di kutuk bagaimana?" si bungsu ikut-ikutan menimpali.
"Kan Abang tidak marahan, Abang cuman bertanya," balasnya tidak terima.
"Yaudah Ayah kerja aja yang fokus, Bunda biar dijagain sama anak-anak," perintah Shella.
Pak Arkan mengangguk sambil menatap anak-anaknya bergantian, tapi tidak mau sekalipun melirik istrinya. "Yaudah, Ayah kerja dulu ya," pamitnya.
El dan Al mengangguk, ketiganya melanjutkan kegiatan makan malamnya yang tertunda.
Selesai makan malam, Shella menyuruh anak-anaknya untuk membawa tugas sekolahnya ke ruang keluarga, dikerjakan bersama-sama seperti biasanya.
"Memangnya Bunda tidak mengantuk?" tanya El.
"Bunda tidak mau istirahat?"
"Bunda istirahat saja, tidak apa-apa, nanti biar El belajar sendiri sekalian bantu kerjain tugas sekolah Al."
Si sulung ini dari tadi siang sikapnya benar-benar soft dan begitu perhatian. Bocah itu benar-benar menepati janjinya yang bilang akan selalu menjaga Bunda sebagaimana dia bisa.
Ya, sekarang terbukti. Bagaimana cara si sulung memperlakukan Bundanya yang sakit.
"Enggak, Bunda belum ngantuk," balas Bundanya pelan.
"Lagian Bunda juga bosen di kamar terus, jadi pengin nemenin El sama Al belajar aja. Toh, Bunda juga cuma duduk 'kan?"
El menganggukan kepalanya, "nanti kalau Bunda capek, Bunda ada yang sakit, bicara sama El ya," ujarnya membuat Shella benar-benar tersentuh.
"Iya, Abang, makasih ya udah perhatian sama Bunda."
El membalas senyum Bundanya, mengangguk antusias dan langsung serius mengerjakan tugas sekolahnya.
Al berhenti dari kegiatan mewarnainya, ia menenteng buku gambarnya mendekati Abangnya.
"Kenapa Al? Ada yang bisa Bunda bantu?" tanya Shella.
Al dengan cepat menggeleng sambil tersenyum, "tidak, Bunda," balasnya.
"Oke, kalau ada yang susah, bilang sama Bunda ya."
"Siap."
Al mendekati Abangnya, duduk di sebelah El dengan begitu mepet sampai-sampai tidak ada celah. "Abang," bisiknya.
"Apa?"
Al menempelnya jari telunjuknya didepan bibir, memberi isyarat pada Abangnya agar tidak berbicara keras-keras.
"Al tidak bisa mewarnai seperti ini, Abang bisa bantu tidak?"
El melihat gambar yang ditunjuk adiknya lalu menoleh menatap Bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes! Mr. Husband 2 | TERBIT✓
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP] 🚫𝐊𝐀𝐋𝐀𝐔 𝐌𝐀𝐔 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓🚫 Menikah dan memiliki dua orang anak tidak menghalangi jiwa-jiwa kpopers dalam diri Shella. Istri dari Bapak Dosen yang satu ini tetap aktif mereog setiap kal...