11

20.4K 5.3K 5.2K
                                    

"Dunia nggak jahat, yang jahat manusianya."


- Happy Reading -

22.20 WIB

"Shell."

"Hm."

"Emang kamu lagi musuhan sama Lita?"

Shella yang tengah memakai skincare rutin sebelum tidur pun meboleh, "kata siapa?"

"Aku nanya, jangan nanya balik."

"Enggak. Aku aja udah jarang komunikasi sama dia, masa tiba-tiba musuhan."

"Jarang komunikasinya karena ada masalah kali."

"Enggak, kamu jangan suudzon ya."

"Jadi jarang komunikasinya karena apa?"

Shella tak langsung menjawab, perempuan itu melanjutkan kegiatan skincare-annya, lalu mengaca sambil bergaya ala-ala orang narsis. "Buset, cakep banget gue, musthahil nih kalo Jaemin liat terus nggak langsung dipinang."

Pak Arkan yang mendengarnya, tak segan melempar bantal tepat mengenai kepala istrinya, "jam segini emang rawan banget kamu kumat."

Shella terkekeh, mengambil bantal yang tadi dilempar suaminya lalu bergabung dengan Pak Arkan di ranjang. "Tapi Shella akhir-akhiri ini emang makin cantik tau, sayang."

"Emang kapan kamu nggak cantik?"

Pertanyaan sederhana yang berhasil membuat kedua pipi Shella bersemu merah.

"Dih, masih aja baperan." Pak Arkan mendorong-dorong pipi istrinya yang memerah. "Jual mahal dikit dong, Neng, masa dipuji gitu doang udah blushing."

"Shella emang jual mahal tau, tapi sama kamu doang ini langsung banting harga."

Kali ini giliran Pak Arkan yang dibuat terkekeh. "Banting harganya pilih-pilih ya."

"Iya dong, kalo nggak ke kamu yang ke Jaemin. Kalo ke Jaemin tuh, jangankan banting harga, gratis juga Shella kasih."

Pak Arkan langsung menyentil bibir istrinya, "mulutnya kalo ngomong."

"Hehe."

Pak Arkan duduk bersandar di kepala ranjang, lalu menarik Shella agar bersandar di dadanya. "Pertanyaanku tadi belum dijawab loh."

"Yang mana?" Tanya Shella yang lupa.

"Soal kamu sama Lita, kalian musuhan?"

"Enggak, sayang. Kita jarang komunikasi karena emang punya kesibukan masing-masing. Nggak mungkin dong Shella maksain Lita buat selalu ada waktu buat 24 jam kita berkomunikasi. Shella udah bukan remaja labil yang bakal marah-marah kalo chat nya nggak dibales."

"Tapi, kalo udah jauhan gini, komunikasi tuh penting, sayang. Biar kalian juga nggak makin jauh, asing terus saling lupa," sahut suaminya.

Shella mendongak guna menatap suaminya, "Kenapa? Kamu takut Shella nggak punya temen?"

Pak Arkan menghela nafasnya, "tadi pagi Mama nelfon, katanya dia ketemu Lita di cafe, Mama samperin karena dia ngira Lita jalan sama kamu. Ternyata bukan sama kamu, tapi sama orang lain."

Yes! Mr. Husband 2 | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang