34

17.8K 4.5K 4.8K
                                    

- Happy Reading -


Baik Rina maupun Farhan tentu terkejut bukan main mendengar penuturan anaknya yang sangat tiba-tiba. Orang tua mana yang tidak shok, anaknya malam-malam datang ke rumah dan meminta izin untuk bercerai dengan istrinya. Terlebih Rina tidak tahu-menahu perkara rumah tangga anaknya, yang ia tahu keduanya baik-baik saja selama ini.

Berbeda dengan Farhan yang memang sudah curiga semenjak pekerjaan Arkan berantakan, emosian dan seringkali tidak fokus. Apalagi waktu laki-laki itu menandatangani satu persatu lembar jawab Mahasiswanya.

Mau sesayang apapun Rina pada menantunya, kalau ini memang sudah menjadi keputusan yang terbaik menurut keduanya, ia tak ada hak lagi untuk melarang. Karena ia hanya bisa memberikan saran, selebihnya mereka sendiri yang menjalani hubungan rumah tangganya. Sekarang ia hanya ingin bisa menemui Shella sekali saja sebelum perempuan itu resmi bercerai dengan anaknya.

Rina tidak begitu mau ikut campur dengan persoalan cerai anaknya, tetapi ia tidak setuju kalau Arkan melarang Shella untuk bertemu anak-anak. Karena, bagaimanapun juga anak-anak tetap butuh peran seorang Ibu.

Dan nantinya sekalipun akan ada kata mantan istri dan mantan suami, tetap tidak ada yang namanya mantan anak. Ia  juga tidak mau kalau sampai El dan Al menjadi korban dari perceraian orang tuanya.

•••

Setelah kurang lebih satu bulan mengurus perceraian, akhirnya sidang pertama di jadwalkan lusa. Selama itu pula Shella hanya bisa bertemu anak-anaknya di sekolah mereka masing-masing, bekerjasama dengan Pak Yanto.

Sedangkan dalang atas nama Derry, tidak lagi terlihat batang hidungnya ataupun sekedar kabarnya. Semenjak kejadian di hotel cempaka bulan lalu, laki-laki itu lenyap bersama kabar-kabarnya sekalian.

Seperti hari-hari biasanya, hari ini, Shella sudah menunggu di halaman sekolah El sedari tiga puluh menit sebelum kelas dibubarkan. Ia sangat ingin menemui anaknya dan memberikan kabar baik kalau sebentar lagi mereka bisa tinggal bersama. Selama ini, El dan Al tinggal di rumah Rina karena Rina sendiri tidak percaya kalau Arkan bisa merawat cucu-cucunya. Mengingat laki-laki itu yang hampir setiap harinya di tempat kerja dan lupa jalan pulang.

Akhir-akhir ini Arkan memang lebih sering menyibukkan diri, ia tidak mau sampai galau dan merasa ragu dengan keputusannya. Ia sudah mengeluarkan banyak biaya untuk mempercepat proses perceraiannya, masa mau batal begitu saja.

Sebenarnya masalah keduanya itu cukup sepele, tetapi karena tidak ada satupun pihak yang menginginkan perdamaian, akhirnya harus berujung dengan jalur yang seperti ini.

"BUNDAAAA." El berlari merentangkan kedua tangannya begitu melihat Bundanya duduk bersama Pak Yanto.

Shella berjongkok, balas merengtangkan tangannya, mengajak El untuk masuk dalam pelukannya. "Do you miss me, boy?" tanyanya.

El mengangguk antusias, "yes, i do," balasnya setelah pelukan keduanya terlepas.

"Sabar sedikit lagi ya, nanti kita bisa kumpul lagi."

"Bunda jadi bercerai?" tanyanya.

Shella mengangguk sambil tersenyum, "jadi, El suka 'kan?"

Yes! Mr. Husband 2 | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang