"Numpang duduk si ih boleh gak nih?" Ucap salah satu kakak kelas mereka.
"Penuh kak tempat lain aja Sanah." Usir haechan.
"Walah walah ngusir ni anak."
"Gede juga nyalinya."
"Sama-sama makan nasi kak, ngapain harus takut." Balas chenle.
Renjun tak merespon apa-apa, ia masih terpaku dengan satu laki-laki yang berdiri di belakang teman-teman. Ia hanya diam dengan wajah datarnya serta tangannya yang di masukkan kedalam saku celananya.
"Ini tempat kita."
"Mana surat hak miliknya kak?" Tanya chenle.
"Waduh."
"Kalo ini tempat punya kalian mana bukti kepemilikan nya. Soalnya setau saya semua ini milik sekolah."
"Kita di sinih gak ngakak berantem kok biasa aja."
"Kita biasa aja kak, kalian nya aja yang tiba-tiba Dateng terus bilang ini tempat kita ganggu makan kita aja." Sewot haechan.
"Ni cowo satu lemes amat mulutnya."
"Serah lah bibir-bibir gue lu yang sewot."
"Udah-udah. Kita numpang sinih ya semua tempat penuh." Ucap laki-laki yang sepertinya paling tenang di antara ke 4 orang itu.
"Duduk aja kak." Ucap renjun akhirnya mengeluarkan suaranya.
"Makasih manis."
"Walah walah belum kenal udah godain aja." Chenle.
"Ya kenalan dong, tak kenal maka tak sayang. Makannya kita kenalan dulu terus sayang-sayangan."
"Gaya lu sok iye banget." Ucap haechan tengil.
"Ini anak tengil banget nama lu sapa dah?"
"Hadifatul Haechan, kelas 10 IPS 1."
"Kalian berdua?"
"Aku Hanafi Renjun satu kelas sama dia."
"Gue Adonios Chenle satu kelas juga sama mereka."
"Gue Mark Altharik Kelas 12 IPA 2."
"Gue Jeno Pamungkas satu kelas sama mark."
"Jisung Pratama kelas 12 IPS 1."
"Lalu kamu?" Tanya renjun dengan berani kepada laki-laki berwajah dingin itu.
Dia tak menghiraukan ucapan renjun sama sekali ia hanya fokus dengan makanan nya.
"Dia Nareswara Jaemin Kelas 12 IPA 1." Ucap Mark.
"Cuek amat lu, sok iye." Sindir haechan."
"Hust haechan jangan gitu." Ucap renjun.
"Udahan ah kita ke kelas hayu bentar lagi bel." Ajak haechan.
"Masih lama tau Chan." Tolak renjun.
"Heh gak biasanya lu nolak ajakan masuk kelas, biasanya males banget di kantin." Sewot haechan.
"Kan kata kamu harus mulai di biasain."
"Sttt udah ayo ke kelas."
Haechan menarik pergelangan tangan renjun dan chenle. Ia pergi tanpa berpamitan pada kakak kelasnya.
"Tu anak satu bibir nya pedes banget anjir." Ucap Mark.
"Satu lagi sama tuh yang kulitnya putih banget dah ke susu kental pait." Jisung.
"Manis goblok bukan pait." Sewot Jeno.
"Sih SSJ aja." Jisung.
"Apaan tuh SSJ?" Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Up Your Heart
Romance"Apa sesulit itu membuka hati mu untuk ku?, apa perjuangan ku selama ini tidak berguna bagimu?, mau sampai kapan kamu terus mengacuhkan ku?, mau sampai kapan kamu menganggap aku tidak ada? sungguh aku mulai lelah Nareswara Jaemin. jika kamu berpikir...