Kenzo berjalan santai ke arah renjun, yang sedang menonton tv di ruang tengah sendiri.
"Nda." Panggil Kenzo.
"Iya, kenapa bang?" Tanya renjun.
Kenzo duduk di sebelah renjun, lalu menyenderkan tubuhnya pada senderan sofa. Renjun mengelus rambut putra pertama nya.
"Kenapa?" Tanya renjun kembali.
"Perut Abang gak enak, kaya ada sesuatu nya." Ucap Kenzo.
"Loh kok bisa?, Abang Ken mual gak?" Renjun.
"Engga kok nda." Kenzo.
"Kayanya gara-gara kehujanan kemarin deh. Padahal nda dah bilang, neduh dulu aja, jangan di terobos hujan nya." Renjun mengelus-elus perut Kenzo.
Kemarin hujan deras, saat Kenzo akan pulang ke rumah, setelah sekolah nya selesai.
Kenzo dan Kenzie sekarang sudah SMA, mereka ke sekolah membawa kendaraan masing-masing. Kemarin Kenzo bawa motor, biasanya ia menggunakan mobil nya.
Kenzie kemarin pulang duluan, katanya mau kerkom. Jadi Kenzie tidak kehujanan, beda dengan Kenzo yang kehujanan.
Renjun sudah bilang, gak papa pulang telat, neduh aja dulu. Tapi yang namanya Kenzo, ia lebih memilih menerobos hujan, di bandingkan neduh.
Katanya dia sudah janji sama dadda nya, bahwa ia akan pulang sekolah tepat waktu, jika tidak ada urusan lain.
Si kembar selalu dia ajarkan, jika pulang sekolah, harus langsung pulang. Jika ada urusan lain, entah itu eskul atau kerkom, atau jam tambahan pelajaran, hubungi renjun atau jaemin. Agar mereka tak khawatir, saat si kembar belum pulang.
Renjun dan jaemin sebener nya, tidak mengekang kebebasan si kembar. Mereka hanya butuh kabar si kembar saja, jika sudah mengabarkan yang di rumah akan tenang.
Seperti saat Kenzie yang keluar malam-malam, katanya mau futsal dan pulang tengah malam. Renjun ataupun jaemin tak memarahinya sama sekali, karena Kenzie sudah ijin dan selalu mengabari kedua orang tuanya.
Hanya 1 kabar dari si kembar, akan membuat renjun lega. Setelah nya ya sudah, si kembar bebas akan. Tapi bagi si kembar, mereka harus mengirimkan kabar minimal 3 kali. Katanya biar dadda nya lebih tenang.
"Mau ke dokter?" Tawar renjun.
"Mau di periksa sama Daddy aja." Kenzo.
"Yaudah Daddy nya nda suruh pulang ya?" Renjun.
"Nanti aja, Daddy nya lagi kerja. Lagian serumah ini." Kenzo.
"Bener?, Sekarang aja ya. Biar Abang langsung Ken langsung minum obat." Renjun.
"Nanti Daddy kerepotan gak?" Tanya Kenzo.
Kenzo ini, tipikal orang yang tidak mau merepotkan orang lain. Kenzo terlalu perasa anak nya, apa-apa selalu bilang gak enak, tar ganggu lagi.
"Abang masa daddy kerepotan, kan Abang jagoan nya daddy. Malah Daddy suka seneng tau, kalau jagoan kembarnya bisa mengandalkan dia." Renjun.
"Yaudah kalo gitu." Kenzo.
Renjun hanya tersenyum, sudah biasa menghadapi sikap tidak enakan Kenzo. Dengan keluarga sendiri saja Kenzo tidak enakan, apalagi dengan orang-orang di luar sanah.
"Tunggu di kamar mau?, Nda telfon Daddy dulu." Renjun.
"Mau di sinih aja." Kenzo merebahkan kepalanya di atas paha renjun.
"Bentar nda telfon daddy dulu." Renjun mulai mengotak-atik ponselku.
Saat renjun sedang menelfon jaemin, Kenzie datang dari arah kamar dengan lesu. Lalu duduk di bawah kaki renjun, dan menyenderkan kepalanya pada paha renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Up Your Heart
Romans"Apa sesulit itu membuka hati mu untuk ku?, apa perjuangan ku selama ini tidak berguna bagimu?, mau sampai kapan kamu terus mengacuhkan ku?, mau sampai kapan kamu menganggap aku tidak ada? sungguh aku mulai lelah Nareswara Jaemin. jika kamu berpikir...