3 hari renjun tak sekolah dan tidak bekerja. Setelah pulang dari perkemahan, ia tumbang. Mungkin faktor kelelahan, apalagi ia sempat tersesat di hutan, yang membuat nya kedinginan dan hampir kaku seluruh tubuhnya.
Haechan dan chenle menjenguk renjun di rumahnya, mereka membawakan buah-buahan dan kue-kue yang renjun sukai. Mereka ke rumah renjun, setelah pulang sekolah.
"Gimana? Udah enakan?" Tanya chenle.
"Udah kok, cuman masih pusing sedikit." Renjun.
Haechan mengangkat tangan nya, dan mengecek suhu tubuh renjun dengan memegang jidat renjun.
"Udah gak demam." Haechan.
"Iya, besok juga bisa sekolah kok." Renjun.
"Kalo belum kuat, jangan di paksain." Chenle.
"Engga kok, emang udah enakan." Renjun.
"Nih, gw bawa anggur kesukaan lu." Haechan menyerahkan anggur yang sudah ia bersihkan sebelumnya.
"Makasih." Renjun dengan senyum nya, menerima piring yang berisikan buah anggur itu dan memakannya.
"Besok berangkat sama gw aja." Chenle.
"Gak usah, aku bisa naik bis." Tolak renjun.
"Gw mah heran, lu seneng banget nolak tawaran gw, lagian sejalan lagi." Chenle.
"Ya aku nya gak mau, masa di paksa sih." Renjun.
"Lumayan tau irit ongkos." Haechan.
"Iya tuh, sama gw aja. Lagian gw juga gak bawa mobil sendiri kok, pake supir. Lu tenang aja." Jelas chenle.
"Renjun trauma di supiran chenle hahahaha." Haechan.
"Berisik lu." Chenle.
Dulu, saat mereka masih liburan sekolah, sebelum masuk SMA. Chenle mengajak renjun dan haechan jalan-jalan menggunakan mobil barunya.
Chenle sebenarnya sudah bisa mengendarai mobil secara lihai. Tapi, yang membuat renjun shock itu, saat di jalan chenle sering menyalip kendaraan lain, itu membuat nya deg-degan, apalagi dengan kecepatan yang menurutnya cukup kencang. Padahal waktu itu, kecepatan nya hanya standar untuk mengendarai mobil di jalanan kota.
Sejak saat itu lah, renjun selalu menolak jika chenle mengajak nya berkendara menggunakan mobil. Ia lebih percaya 0ada haechan yang membawa mobil, di bandingkan dengan chenle.
"Padahal gw bawanya gak cepet jir." Chenle.
"Tapi itu kenceng tau." Eluh renjun.
"Ya udah gw aja yang bawa mobil, tar kalian gw jemput satu-satu, gimana?" Saran haechan.
"Emang boleh ya, bawa mobil ke sekolah?" Renjun.
"Banyak kali ren." Chenle.
"Maksudnya tuh, kan kita masih di bawah umur tau. Kamu juga pasti belum punya SIM kan?" Renjun.
"Gw ada SIM motor." Haechan.
"Ihh beda dong Chan." Kesal renjun.
"Ya biarin, sama-sama SIM juga." Haechan.
"Serah deh." Renjun.
"Ok, besok gw kabarin kalo otw deh." Haechan.
Mereka menghabiskan waktu bersama sampai malam, sambil menonton di laptop yang haechan bawa.
Di kediaman Nareswara, semua keluarga sedang berkumpul. Jaemin sedang bermain dengan keponakan nya, anak dari Tante nya.
Mereka sedang bermain di karpet ruang tengah, sedangkan orang tua mereka sedang mengobrol di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Up Your Heart
Romance"Apa sesulit itu membuka hati mu untuk ku?, apa perjuangan ku selama ini tidak berguna bagimu?, mau sampai kapan kamu terus mengacuhkan ku?, mau sampai kapan kamu menganggap aku tidak ada? sungguh aku mulai lelah Nareswara Jaemin. jika kamu berpikir...