Bagian 26

1.8K 176 7
                                    

Jaemin duduk di kursi taman rumah sakit, yang sedang renjun duduki sekarang. Ia memberikan roti isi coklat pada renjun, dengan satu susu kota rasa coklat.

"Makan, dari siang belum makan kan." Jaemin menyimpan roti dan susunya kotak nya di atas pangkuan renjun.

"Gak perlu." Renjun berniat mengembalikan nya pada jaemin, tapi jaemin menahan nya.

"Tante Wendy lagi sakit, masa kamu mau ikut sakit juga." Jaemin.

Satu hal yang renjun pikirkan, jaemin berbicara dengan nya tidak menggunakan kata gw-lo, ia menggunakan aku-kamu.

"Makan, nanti magh nya kambuh." Jaemin.

Renjun mengangkat sebelah alisnya, ia bingung sejak kapan jaemin tau ia memiliki magh. Bahkan waktu mereka sekolah dulu, jaemin tak tertarik padanya, apalagi mencari tau tentang nya.

"Bunda yang kasih tau." Jaemin menjawab pertanyaan renjun.

"Makasih." Renjun mulai memakan roti isi coklat, kesukaan nya.

"Bunda nanyain kamu." Jaemin melihat ke arah renjun.

"Tante Yoona?" Renjun tak melihat ke arah jaemin, ia hanya fokus kedepan sambil memakan roti nya.

"Siapa lagi?, Emang aku punya dua bunda?" Jaemin.

"Ya kan aku nanya." Sewot renjun.

"Loh kok sewot sih." Ucap jaemin sambil tersenyum.

"Habisnya, aku kan cuman nanya. Kalo Tante Yoona, yaudah." Kesal renjun.

"Sejak kapan kesabaran, seorang Hanafi Renjun setipis tisu Paseo?" Jaemin terkekeh.

"Jangan ketawa, gak ada yang lucu." Renjun.

"Ada, kamu." Jaemin.

Blushh

Seketika pipi renjun memerah, sialan emang jaemin ini. Setelah 7 tahun, tiba-tiba dia menggoda renjun, yang sekarang status nya tunangan orang lain.

"Gak usah di umpetin mukanya, kamu lucu kalo lagi malu." Jaemin.

"Cukup, tolong tau batasan." Renjun.

"Emang aku ngapain?" Tanya jaemin dengan wajah tengil nya.

Satu hal lagi yang renjun ketahui, jaemin sekarang lebih ekpresif  di banding dulu saat masih sekolah. Mungkin karena pekerjaan, atau memang dia seperti ini sejak dulu, hanya saja renjun tak menyadari nya.

"Aku dah tunangan." Peringati renjun.

"Baru tunangan, belum nikah. Lagian baru pasang cincin depan orang tua, belum acara besar-besaran." Santai Jaemin.

"Ka.." Renjun.

"Kamu gak inget kata-kata aku?" Tanya jaemin yang sekarang menatap mata renjun.

Renjun hanya diam, ia tak merespon apapun. Ia menunggu ucapan jaemin, selanjutnya.

"Aku bilang, aku akan berusaha untuk buat kamu balik sama aku. Aku akan perjuangin kamu, walaupun sekarang kamu tunangan orang lain." Jaemin.

"Itu gak bener, jangan ganggu hubungan aku ka." Renjun.

"Aku gak ganggu, aku cuman mau berjuang." Jaemin.

"Aku udah nentuin tanggal pernikahan ku, jadi tolong jangan melakukan hal itu." Renjun.

"Bulan depan? Maka akhir bulan ini akan aku dapatkan kamu." Jaemin.

Pernikahan renjun memang dilaksanakan bulan depan. Itu sudah ke putusan dua keluarga, guanlin yang ingin mempersunting renjun lebih cepat.

Open Up Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang