Semenjak Yoona tahu bahwa anaknya Wendy adalah teman jaemin, Yoona sering menyuruh jaemin untuk mengajak renjun bermain di rumah mereka, setelah pulang sekolah.
"Abang, nanti ajak renjun main ke rumah ya." Titah Yoona saat sarapan pagi bersama.
"Ngapain sih Bun, aku tuh sama dia nggak temenan." Malas jaemin.
"Loh, masa gak temenan sih?" Yoona.
"Ya emang gak temenan, aku kelas 12, sedang dia kelas 10." Jaemin.
"Emang nya kenapa kalo dia Ade kelas kamu sih?" Yoona.
"Aku gak suka sama dia bunda." Rengek jaemin.
"Ya kenapa, kenapa gak suka nya?" Yoona.
"Dia tuh ya, bikin hari-hari Abang suram tau gak." Jaemin.
"Ih gak boleh gitu, Abang." Yoona.
"Bener Bun, dia tuh ngintilin aku terus." Yoona.
"Ya tandanya, dia mau berteman sama kamu Abang." Yoona.
"Abang gak mau, sampai kapan pun gak mau." Tolak jaemin mentah-mentah.
"Bunda juga gak mau tau, pokonya pulang sekolah kamu ajak renjun ke rumah." Final Yoona.
"Bunda ihh." Jaemin.
"No penolakan Abang." Yoona.
"Serah bunda deh." Pasrah jaemin.
Jaemin itu memang tak bisa melawan orang tuanya, walaupun kadang ia menolak dulu kehendak sang orang tua, tapi ujung nya pasti akan menerima juga.
"Nanti siang bunda masakin buat kalian." Yoona.
"Hmmm." Jaemin.
"Yaudah Sanah, nanti kamu telat." Yoona.
"Kok ngusir sih bunda?" Kesal jaemin.
"Dih, emang kamu gak akan pergi ke sekolah?" Yoona.
"Ya pergi, cuman bentar dulu. Abang belum habis makan nya." Jaemin.
"Belum habis bagian mana nya?, Itu piring nya dah kosong juga." Yoona.
"Hehehe, yaudah Abang pergi dulu ya bunda cantik." Jaemin memeluk sang bunda, dan mencium pipi sang bunda.
"Hati-hati, jangan ngebut-ngebut bawa motor nya." Yoona.
"Siapa ibu negara." Jawab jaemin sambil hormat pada Yoona.
Yoona hanya menggelengkan kepalanya, saat melihat tingkah anak semata wayangnya itu.
Di kelas sudah ada Mark, Jeno dan jisung. Jaemin datang paling terakhir dari mereka ber 4. Biasanya Jaemin datang terlebih dahulu.
"Tumben berangkat siang?" Tanya Jeno.
"Pengen aja sih gw." Ucap jaemin sambil duduk di bangkunya di sebelah Jeno.
"Gaya lu, jaemin." Mark.
"Coba-coba aja berangkat siang, ternyata enak juga ya. Pantesan jisung suka datang siang." Sindir jaemin.
"Si anying malah nyindir." Jisung.
"Ouh iya, sore jadi main basket?" Tanya Mark.
"Ayo aja gw mah." Jeno.
"Gw ngikut." Jisung.
"Lu jaem?" Tanya Mark.
"Gak tau, liat tar." Jaemin.
"Tumben amat, biasanya lu atur-atur jadwal aja." Mark.
"Ada jadwal Ama bunda." Jaemin.
"Ouh, tar kabarin kalo ikut ya." Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Up Your Heart
Romance"Apa sesulit itu membuka hati mu untuk ku?, apa perjuangan ku selama ini tidak berguna bagimu?, mau sampai kapan kamu terus mengacuhkan ku?, mau sampai kapan kamu menganggap aku tidak ada? sungguh aku mulai lelah Nareswara Jaemin. jika kamu berpikir...