Senin ini tanggal merah yang berarti sekolah libur. Pukul 06.00 pagi, Renjun sedang berada di rumah chenle. Mereka berencana olahraga bersama, tapi mereka belum jalan karena lagi nunggu haechan yang datangnya terlambat.
"Ni anak lambat Mulu datang, bagian di tinggal marah." Protes chenle.
"Tungguin sebentar lagi aja." Renjun.
Beberapa menit kemudian, haechan datang dengan santai nya dan berjalan ke arah chenle dan renjun dengan wajah tanpa dosanya itu sambil senyam-senyum.
"Gosah senyam-senyum lu, seneng banget datang telat." Sembur chenle.
"Gw sakit perut aih, mencret gw. Dari semalem bolak-balik kamar mandi terus." Ucap haechan sambil memegang perutnya.
"Terus sekarang gimana? Udah di obati?" Tanya renjun khawatir.
"Udah, tenang aja ren, gw kan kuat." Haechan.
"Lagian makan apaan lu Ampe bisa mencret gitu?" Tanya chenle.
"Makan sambel pecel, khilaf pedes banget." Haechan.
"Jangan kebanyakan makan pedes, kasian lambung kami Chan." Renjun.
"Iya kaga kok kaga." Haechan.
"Udah ah ayo tar keburu siang lari nya." Ajak chenle.
"Ayo." Renjun.
Merek berolahraga pagi di alun-alun. Banyak orang yang kesanah juga, mungkin karna tanggal merah jadi banyak yang ke Sanah untuk main dan mencoba berbagai macam jajanan di Sanah.
Mereka sudah mendapatkan 3 putaran dan memilih untuk duduk di bangku taman dekat alun-alun, sambil mengatur nafas masing-masing.
"Tunggu sinih, gw beli minum dulu." Ucap haechan.
"Jangan lama Chan." Chenle.
"Siap." Haechan berlari ke tukang jualan minuman.
"Rame banget ya." Ucap renjun sambil melihat ke sekeliling.
"Emang apalagi kalo weekend. Ini rame juga kebetulan tanggal merah, kalo gak tanggal merah mah gak bakalan soalnya pada kerja hari Senin." Terang chenle.
"Iya, tempat nya juga sejuk banget."
"Kerja bagian apa hari ini?" Tanya chenle.
"Bagian siang, nanti jam 14.00 siang." Jawab renjun.
"Nanti di Sanah jangan lupa makan." Chenle.
"Iya bawel ah." Renjun.
"Ini haechan lama amat sih." Renjun.
"Tuh anak nya lagi jalan ke sinih." Tunjuk chenle pada haechan.
"Nih ambil masing-masing satu." Haechan memberikan mereka satu botol minum masing-masing.
"Lama amat beli minum juga." Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Up Your Heart
Romance"Apa sesulit itu membuka hati mu untuk ku?, apa perjuangan ku selama ini tidak berguna bagimu?, mau sampai kapan kamu terus mengacuhkan ku?, mau sampai kapan kamu menganggap aku tidak ada? sungguh aku mulai lelah Nareswara Jaemin. jika kamu berpikir...