Renjun hari akan datang ke butik bersama guanlin, mereka akan mengukur baju untuk pernikahan mereka.
"Nanti sore aku jemput ya." Guanlin.
"Iya, nanti kabarin kalo mau jemput." Renjun merapihkan dasi kerja guanlin.
Mereka sekarang berada di depan toko renjun, guanlin selalu mengantar dan menjemput renjun ke tokonya. Mereka akan berangkat bersama, renjun ke toko bunga nya dan guanlin akan ke kantor nya.
"Kamu juga, kalo tokonya dah tutup kabarin." Guanlin mengelus rambut renjun.
"Yaudah sanah, nanti kakak telat lagi." Renjun.
"Aku pergi dulu." Pamit guanlin.
"Hati-hati." Renjun melambai kan tangan nya, saat mobil guanlin meninggalkan tokonya.
Ia mulai membuka toko bunganya, ini sudah kegiatan sehari-hari nya selama bertahun-tahun ini. Renjun bener-bener menyukainya, ia melakukan semua ini dengan senyum di bibirnya. Senyum itu tak pernah luntur, apalagi saat ia mulai merangkak bunga-bunga pesanan.
"Ok mari kita mulai." Renjun memulai pekerjaannya sambil bersenandung ria.
Di lain tempat, Jaemin juga sudah memulai kegiatannya. Ia sekarang sedang memeriksa pasien anak kecil.
"Doktel hali ini aku makan bubul." Cerita sang anak perempuan bernama asya.
"Oh ya?, Enak gak bubur nya?" Tanya jaemin sambil memeriksa tubuh asya.
"Enak, ibu asya yang buat kan." Bangga asya.
"Wah, ibu asya keren bisa buat bubur. Kalo gitu, asya harus banyak makan. Biar cepet sembuh ok?" Jaemin.
"Ok doktel." Asya.
"Gimana keadaan nya dok?" Tanya ibu asya.
"Asya besok sudah bisa pulang, demam nya sudah turun. Ia hanya butuh istirahat sehari lagi dan menghabiskan infus nya, ia bisa langsung pulang." Jaemin.
"Terimakasih ya dokter Na." Ibu asya.
"Sama-sama, kalo gitu saya pamit dulu ya." Jaemin.
"Iya dok, silahkan." Ibu asya.
"Asya, dokter pamit dulu ya? Asya jangan lupa minum obat nya, biar besok bisa pulang." Jaemin.
"Iya dok, asya bakalan minum obat nya." Asya.
"Good girl, dokter pamit ya. Mari Bu." Pamit Jaemin.
"Mari dok." Ibu asya.
"Anna, apa sore ini saya ada pasien lagi?" Tanya jaemin.
"Tidak ada dok, dokter bisa pulang saat waktu bekerja habis." Anna.
"Terimakasih Anna." Jaemin meninggalkan Anna dan masuk ke dalam ruangannya.
Jaemin mengunci ruangannya dan berjalan ke arah sofa. Ia membuka baju dokternya dan menggantung nya di gantungan dalam ruangannya nya.
Ia merebahkan tubuhnya nya di atas sofa, hari ini merasa sedikit lelah. Ia ingin tidur, tapi ia tak bisa menutup matanya. Jika menutup matanya, ingatan-ingatan itu akan kembali.
Sore hari pun tiba, jaemin keluar dari ruangan nya. Ia berjalan ke arah parkiran, ia berencana mengajak renjun untuk makan bersama. Entahlah keberanian dari mana, ia mengajak tunangan orang lain makan bersama.
"Dokter Na." Panggil Anna.
"Kenapa Anna?, Apa ada pasien?" Tanya jaemin.
"Tidak ada dok, dokter mau kemana?" Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Up Your Heart
Romance"Apa sesulit itu membuka hati mu untuk ku?, apa perjuangan ku selama ini tidak berguna bagimu?, mau sampai kapan kamu terus mengacuhkan ku?, mau sampai kapan kamu menganggap aku tidak ada? sungguh aku mulai lelah Nareswara Jaemin. jika kamu berpikir...