Setelah acara selesai, jaemin pergi terlebih dahulu meninggalkan teman-temannya. Malam ini ia mengelilingi kota, sepanjang malam. Pikiran nya cukup kacau, setelah kejadian barusan.
Jaemin memberhentikan mobilnya di pinggiran kota. Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang untuknya. Ia mengambil ponselnya, dan menghubungi seseorang.
"Bunda." Lirih Jaemin saat tersambung.
"Abang, kenapa?" Yoona.
"Abang, menemukan nya." Jaemin.
"Siapa?" Yoona
"Renjun, Abang ketemu sama renjun di sinih. Setelah 7 tahun lamanya." Jaemin.
"Ya ampun, terus gimana?" Yoona.
"Renjun, udah milik orang bunda." Jaemin memejamkan matanya.
"Maksudnya?" Yoona.
"Renjun, udah tunangan. Sama anak nya om Leeteuk." Jaemin.
"Jangan bilang, acara tadi." Yoona.
"Iya, selain acara om Leeteuk. Anak nya juga ngelamar renjun, dan itu di depan Abang nda." Jaemin merasakannya hati nya sakit.
"Abang, terusan apa yang bakal Abang lakuin?" Yoona.
"Biarin Abang berjuang ya nda." Jaemin.
"Abang.." Yoona
"Abang janji, kalo Abang kalah, Abang akan lepasin renjun." Jaemin.
"Bunda berharap yang terbaik aja." Yoona.
"Makasih nda." Jaemin.
"Abang lagi di luar?" Yoona.
"Bentar lagi Abang pulang." Jaemin.
"Yaudah, bunda tutup telfon nya ya." Yoona.
"Iya nda." Jaemin.
Jaemin menyimpan kembali ponselnya, ia memijat pelipisnya. Setelah beberapa menit, ia memutuskan untuk pulang.
Rumah sudah sepi, seperti teman-teman nya sudah tertidur. Ia masuk ke dalam kamar nya dan membersihkan diri.
Setelah selesai dengan bersih-bersih nya, jaemin duduk di ranjangnya. Ia mengecek ponselnya sebentar, takut ada pesan yang masuk. Selesai dengan ponsel nya, ia mengambil obat di atas nakasnya.
Obat tidur yang masih ia gunakan sampai saat ini, ia masih meminum nya. Agar ia bisa tertidur dengan nyenyak, walaupun ujung nya ia akan terbangun setelah 2 sampai 3 jam kemudian terbangun kembali.
Obat itu tidak berpengaruh besar pada jaemin, walaupun selama 7 tahun ia mengkonsumsi nya. Ia mengkonsumsi atas resep dokter, dan ia pun dokter. Jadi ia tau kebutuhan dia.
"Lu masih minum obat itu?" Mark tiba-tiba masuk kedalam kamar jaemin.
"Belum tidur Mark?" Tanya balik jaemin.
"Malam nanya balik, jawab dulu pertanyaan gw." Mark.
"Gw masih butuh obat nya." Jaemin.
"7 tahun, udah cukup lu minum obat itu jaem." Mark.
"Gw gak bisa Mark, gw butuh tidur." Jaemin.
"Terapi, ayo coba terapi lagi." Mark.
"Gak ngaruh, gw malah mual sama terapi nya. Obat ini doang yang bantu gw." Jaemin.
"Gw tau, walaupun lu minum obat itu, tidur lu tetep gak nyenyak." Mark.
"Setidaknya gw bisa tidur, walaupun 3 jam lamanya." Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Up Your Heart
Romance"Apa sesulit itu membuka hati mu untuk ku?, apa perjuangan ku selama ini tidak berguna bagimu?, mau sampai kapan kamu terus mengacuhkan ku?, mau sampai kapan kamu menganggap aku tidak ada? sungguh aku mulai lelah Nareswara Jaemin. jika kamu berpikir...