Bagian 14

1.6K 184 4
                                    

Hari ini, sekolah mengadakan acara camping sambil bakti sosial, ke kampung dekat tempat mereka semua akan camping.

Tidak semua murid ikut, hanya perwakilan tiap kelas saja, minimal 10 orang perkelas. Mereka akan camping untuk 3 hari 2 malam.

"Lu kerja ijin ren?" Tanya haechan.

"Iya." Renjun.

"Di ijinin?, Kena marah gak?" Haechan.

"Engga kok, dia malah ngijinin aku istirahat setelah acara ini." Renjun.

"Tumben baik." Haechan.

"Baiklah, orang renjun kerja nya bukan maen di enti cafe." Chenle.

"Yaudah pulang acara ini, lu ambil libur sehari lagi. Biar bisa istirahat full." Haechan.

"Iya mau kok, kalian tenang aja." Renjun.

Renjun mengedarkan pandangannya, ia mencari seseorang. Ia tahu orang itu juga ikut, tapi wujudnya belum terlihat sama sekali.

"Nyariin siapa dah?" Haechan.

"Ya siapa lagi, kalo bukan ka Nana nya dia." Chenle.

"Lu mah, kebal banget hatinya. Padahal Minggu kemarin, baru aja di perlaku'in gak baik Ama tu anak." Jengah haechan.

Minggu kemarin, renjun membelikan jaemin jus buah. Ia berniat memberikan nya secara langsung, saat sampai di depan kelas jaemin, ia berencana masuk. Tapi ia malah nabrak seseorang dan jus nya tumpah.

Renjun kira, yang ia tabrak orang lain, tapi nyatanya yang ia tabrak jaemin. Semua jus tumpah ke baju jaemin, tanpa tersisa di wadahnya.

Ia terkejut, baju jaemin semuanya jadi berwarna hijau, karema tumpahan jus alpukat nya. Jaemin hanya menutup matanya, saat melihat siapa yang menumpah kan jus ke baju nya.

"Ka... Ka Nana." Renjun mencoba membersihkan baju jaemin dengan sapu tangan nya. Tapi langsung di tepis kasar oleh jaemin.

"Udah berapa kali gw bilang ke lu, JAUHIN GW HAMA." Bentak jaemin.

Renjun terjingka kaget,m atas bentakan jaemin, muka renjun seketika langsung pucat pasi.

"Lu tuh pembawa sial, pembawa masalah, cukup deketin gw nya sialan. Tingkah lu tuh bener-bener ngerugi'in gw, sekarang liat, baju gw kotor gara-gara lu." Marah jaemin.

"A..aku gak sengaja ka." Lirih renjun.

"Jangan bentak-bentak gitu dong, ngomong nya biasa aja." Sewot haechan.

Kejadian itu, terjadi di depan haechan, chenle dan teman-temannya jaemin yang lainnya. Bahkan anak-anak kelas lain juga melihat pertengkaran mereka.

"Mentang-mentang lu kakak kelas, ngomong nya kaya gitu. Dia tuh punya nama, terus juga ini jus tumpah gak sengaja, namanya juga kecelakaan." Bela haechan.

"Temen gw juga, gak pembawa sial. Kalo ngomong di saring dulu ya kak, ngomong kok ke engga di sekolahin." Chenle.

"Kalo temen lu gak pembawa sial, terus kenapa setiap dia deket gw, pasti ngerugi'in gw terus, bahkan gak di rumah, gak di sekolah." Jaemin.

"Itu mah kakak nya kali yang pembawa sial, gw selama temenan sama dia dari kecil, gak ada tuh sial-sialnya." Haechan.

"Boleh juga nih anak." Ucap Mark.

"Sempet-sempetnya lu Mark." Jeno.

"Harus sempet dong, keadaan apapun itu." Mark.

"Haechan udah, ini aku yang salah." Lerai renjun.

"Gak bisa, ni orang satu kalo di diemin Mulu ngelunjak ren. Mentang-mentang lu suka sama dia, lu di kata-kata in kaya gitu. Bahkan ibu lu aja gak pernah kaya gitu ke lu." Haechan.

Open Up Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang