ASTA & Bad Wife [ON GOING]

Bab 20 💐

🌷HAPPY READING🌷

Beberapa hari ini Vania dibuat pusing oleh tingkah Asta yang berubah 99%, bagaimana tidak Asta bertingkah begitu possesif. Bahkan hingga saat ini.

Asta selalu melarang Vania melakukan ini itu, bahkan memasak pun Asta melarangnya.

Saat mengetahui istrinya ingin pergi ke mini market sendiri, Asta dengan perasaan kesal memarahi Vania karena berani keluar apartemen seorang diri.

Asta juga sudah jarang masuk kerja, dirinya mau masuk kerja jika Vania ditemani Martha ibunya di apartemen.

Jelas Vania tidak mau, tapi Asta terus membantah dan membujuknya hingga beberapa kali Vania berada di apartemen itu bersama Martha.

"Lo kenapa sih As, gue udah biasa sendiri di rumah, gue juga bisa jaga diri kali," omel Vania sudah tidak tahan dengan tingkah suaminya itu.

Asta tidak menghiraukan ucapan Vania, dirinya terus berkutat dengan tugas-tugas sekolahnya.

"Ck Asta gue lagi ngomong," kesal Vania karena Asta menghiraukannya.

Vania berjalan mendekat di samping Asta yang sedang belajar itu.

"Lo bisa diam gak? Gue lagi belajar, lo mau makan apa? Biar gue yang beli," tanpa menatap wajah Vania, Asta berucap.

Vania memutar bola matanya kesal.

"Gue pengen makan salmon shirataki mentai yang ada di restoran **** lo mampu gak? Harganya lebih mahal dari gaji lo di bengkel itu."

"Sama gue mau minuman Starbuck Caramel Macchiato," tambah Vania.

Asta terdiam sejenak mendengar perkataan Vania, Asta merasa jika dirinya diremehkan.

Tanpa berkata apa-apa Asta mengambil jaket dan kunci motornya kemudian pergi keluar dari apartemen itu.

"Gue salah ngomong yah?" batin Vania sambil menggaruk belakang lehernya, kan Asta yang bertanya Vania ingin apa. Yasudah Vania jujur saja, kebetulan sudah lama dirinya tidak memakan makanan itu.

***

Asta kembali ke rumah dengan pesanan di tangannya, untungnya harga makanan itu tidak melebihi uang yang Asta bawa.

Dan untungnya makanan itu tidak terlalu mahal seperti dugaan Asta jadilah dirinya tidak perlu bolak-balik mengambil uang.

"Nih, abisin."

"Lo beneran beli? Emm makasihh," jawab Vania dengan perasaan bahagia karena bisa merasakan makanan itu lagi.

Asta naik ke atas kasur setelah mencuci kakinya dan memainkan ponsel yang ternyata ada pesan dari sahabatnya.

Setelah mengirim pesan terakhir, Asta pergi menemui Vania yang berada di dapur.

"Eh, lo udah makan?" Vania sedikit tersentak melihat kehadiran suaminya.

"Hm, gue mau keluar, ada urusan gue pulang jam 11 malam jadi gak usah tungguin gue pulang, lo di rumah bareng mama, nanti gue telpon," balas Asta.

"Hah? Lo mo kemana lagi sih sampe pulang jam segitu?! Mau kencan sama Jehan lo?" hardik Vania tak suka, moodnya langsung berubah seketika.

"Ck gak usah fitnah, gue ada urusan."

"Urusan apaan? Lo aja udah jarang kerja."

"Pokonnya ada, lo gak perlu tau." Asta sengaja tidak ingin memberitahu istrinya tentang ia yang akan mengikuti balapan liar.

Bisa-bisa Vania tidak akan mengizinkannya.

"Ck ck ck, terserah deh lo mau bikin apa! Yang pasti gue gak mau mama ke sini," jawab Vania melipat tangannya di dada.

"Kenapa sih? Mama gak ngapa-ngapain lo, dia cuman mau jagain lo aja di sini selama gue pergi."

"Astaga Asta! Gue itu bukan anak TK lagi, jadi please percaya sama gue!" mohon Vania sekali lagi.

"Gue tetap gak mau kalo lo sendiri, jadi dari pada mama ke sini. Mending lo suruh Nessa datang temenin lo di sini."

"Ni anak beneran udah gila yah! Nessa mana mau ke sini tengah malam, iyain aja deh biar dia gak ngebacot lagi," batin Vania.

"Iya-iya biar Nessa gue suruh kesini," putus Vania akhirnya, walaupun ia belum yakin jika Nessa mau datang ke tempatnya.

***

***

Follow ig💌
@asta_alxsndr
@vania.feb
@nessa.wil
@rend.i