Rahasia

7 2 0
                                    

Pagi ini Edgar pergi ke rumah sakit sendirian tujuannya untuk memeriksa keadaan dia karena semalam kepala Edgar kembali pusing, ini kesempatan karena ia sedang di skors jadi ada waktu untuk ke rumah sakit.

Butuh waktu 15 menit untuk sampai ke rumah sakit sekarang ia sudah berada di parkiran rumah sakit, Edgar langsung masuk dan mengambil no antrian setelah mengantri ia langsung di panggil oleh dokter umum.

" Apa keluhan anda? " Tanya Dokter itu.

" Kepala bagian belakang saya sakit banget dok, itu kenapa ya " Jawab Edgar dengan jelas.

" Oh kalau tentang kepala anda harus pergi ke ruang dokter spesialis Neuro-onkologi " Suruh dokter Andi.

Akhirnya Edgar beranjak dari tempatnya lalu pergi dari ruang Dokter Andi ia langsung mencari ruangan Dokter spesialis Neuro-onkologi, ini benar-benar aneh mengapa ia harus menemui dokter spesialis Neuro-onkologi.

Edgar masuk ke dalam karena di ruangan tidak ada pasien hanya dirinya saja yang berada di sana, Dokter menyuruh Edgar untuk duduk dahulu karena ingin menanyakan keluhan.

" Keluhan anda apa? " Tanya Dokter Revan.

" Keluhan saya sakit kepala bagian belakang rasanya terlalu sakit " Jawab Edgar dengan jelas.

" Kepala bagian belakang, ayo kita periksa dulu " Dokter Revan akan memeriksa Edgar sekarang juga.

Edgar harus melakukan pemeriksaan Elektroensefalogram (EEG) Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara merekam aktivitas listrik di bagian otak dengan menggunakan elektroda pada kulit kepala.

Setelah selesai pemeriksaan Edgar kembali duduk ia harus menunggu hasilnya walaupun itu lama, tak terasa waktu berlalu hasil dari pemeriksaan tadi sudah keluar.

" Ini hasilnya, suruh orangtua kamu datang kesini " Suruh dokter Revan.

" Maaf Dok, orangtua saya sibuk " Sahut Edgar yang dimengerti oleh Dokter Revan.

" Hasil dari pemeriksaan tadi, ternyata kamu terkena penyakit kanker otak stadium satu " Apa yang Dokter Revan katakan membuat Edgar terkejut ia tidak menyangka kalau dirinya mempunyai penyakit yang mematikan.

" Berarti hidup saya gak akan lama lagi dok? " Tanya Edgar membuat dokter Revan tersenyum.

" Saya belum tahu itu, yang terpenting kamu harus minum Vitamin C karena itu bisa membantu pengobatan awal sebelum kanker itu semakin parah " Jawab Dokter Revan, Edgar pun mengerti.

Setelah selesai Edgar langsung meminta vitamin ke apotek yang berada di rumah sakit, ia benar-benar harus merahasiakan ini dari semua orang jangan sampai ada yang tahu apalagi Alana.

" Maafin gue Lan, gue punya rahasia yang gak bisa gue kasih tau ke Lo " batin Edgar.

Vitamin itu sudah diterima oleh Edgar ia pun kembali ke rumah untuk menyimpan vitaminnya, setelah itu ia harus pergi ke rumah Alana karena orangtuanya menyuruh untuk menemani tunangannya.

***

" Hai Lan, lagi ngapain? " Tanya Edgar sambil duduk di sebelah Alana yang sedang menonton tv.

" Hai, gue lagi nyanyi " Jawab Alana sambil menatap ke arah tv.

" Nyanyi? " Edgar tidak mengerti.

" Nonton tv lah, udah tau pake nanya " Sahut Alana sedikit kesal.

" Iya sorry " Rambut Alana diacak-acak dengan gemas oleh Edgar.

Wajah Alana memerah karena ia salah tingkah kini hati Alana mulai luluh, ia merasakan cinta untuk Edgar di hatinya.

" Bosen gak sih " Ucap Alana, tiba-tiba ada suara petir yang sangat keras membuat Alana terkejut dan ia pun langsung memeluk Edgar.

Numb love {TAMAT}Where stories live. Discover now