Hari ini adalah hari ulang tahun Alana dan tepat juga hari dimana Edgar melakukan operasi, Alana masih tidak nafsu untuk makan tapi ia sudah mau pulang ke rumah dahulu.
" Ayo sayang kita ke rumah sakit, Edgar mau operasi sebelum itu kita sarapan dulu " Ajak Nova tapi Alana malah melewati meja makan dan langsung pergi menggunakan taksi online.
" Alana! " Panggil Nova tapi Alana tetap saja masuk ke dalam taksi dan pergi.
Nova juga merasakan bagaimana Alana padahal saat ini ia sedang berulang tahun, semalam juga saat Alana diberi kejutan oleh Nova dan kedua temannya Alana tetap saja ia tidak tersenyum dan tidak merasa bahagia.
Air mata Alana mengalir saat ia berada di taksi. " Happy birthday Alana! " batin Alana untuk dirinya sendiri.
Alana sudah sampai di rumah sakit dan ia langsung ke ruang ICU karena Edgar masih terbaring lemah disana, tak lama dokter datang dan menyuruh suster untuk membawa Edgar ke ruang operasi sekarang.
Alana, Reva dan juga Kevin mengikuti suster yang membawa Edgar ke ruang operasi, setelah sampai suster menyuruh mereka bertiga untuk menunggu di luar ruangan.
" Sayang kita berdoa supaya Edgar lancar operasi, dan nanti kalian bisa menikah setelah sukses " Reva mencoba untuk membuat Alana tersenyum, tapi hasilnya nihil Alana masih saja membungkam mulutnya.
Mereka semua menunggu selama 3 jam akhirnya Revan keluar dari ruang operasi dengan wajah yang menyesal, Reva langsung berdiri dan begitupun dengan Alana.
" Bagaimana hasilnya dok? " Tanya Reva kepada dokter.
" Maaf hasilnya tidak seperti yang kalian harapkan, keadaan Edgar terus saja memburuk dan disaat operasi pun gagal dan sekarang Edgar sudah tidak bernafas lagi " Jawaban Revan membuat keduanya itu langsung menangis sesenggukan, Alana yang terkejut dengan hal itu ia langsung terduduk di lantai dengan lemas sambil menangis.
Reva yang melihat itu langsung menghampiri Alana dan memeluknya sambil menangis juga, mereka benar-benar akan kehilangan Edgar kali ini.
Wajah Edgar langsung ditutup oleh kain putih dan dipindahkan ke ruang mayat sedangkan Alana ia menahan suster yang mau membawa Edgar ke ruang mayat, ia ingin melihat wajah orang yang dia sayangi terakhir kalinya disaat ia sedang berulang tahun.
" Edgar gue ulang tahun sekarang, Lo pasti inget kan Lo ucapin gue selamat dong " Ucap Alana ia menatap wajah Edgar yang sudah pucat, air mata Alana terus mengalir.
Alana memeluk Edgar dan menangis disana ia benar-benar tidak mau ini terjadi, seharusnya ini hanya mimpi saja dan bukan kenyataan Reva Nova dan Kevin Fadel dan Amira pun ada disana mereka ikut sedih karena Alana yang masih merasa kalau Edgar akan hidup kembali.
Setelah mengucapkan hal itu suster kembali mendorong kasur pasien dan masuk ke dalam ruang mayat, Alana langsung duduk di kursi rumah sakit ia sudah kehilangan orang yang sangat ia sayangi saat ini.
" Edgar gue sayang banget sama Lo, kenapa sih Lo pergi tinggalin gue Lo tega banget sama gue! " Amira langsung menghampiri Alana yang sedang menangis sesenggukan sambil berbicara itu.
" Alana, Lo sabar ya jangan nangis terus Lan gue tahu Edgar juga pasti gak mau ninggalin Lo tapi gimana ini udah takdir " Amira memeluk Alana ia juga menangis karena melihat sahabatnya yang sedih seperti sekarang ini.
Alana langsung memeluk Amira yang duduk di sebelahnya. " Gue pengen Edgar hidup lagi di hari ulang tahun gue, tapi kenapa hari ulang tahun gue ini menyedihkan " Ucap Alana.
" Lo harus ikhlas kalau Edgar pergi, Lo masih punya kenangan indah sama Edgar dijaga baik-baik, dan kalau Lo bahagia Edgar juga bakal bahagia liat Lo dari jauh " Nasihat Amira.
" Bener sayang, apa yang Amira bilang itu bener sekarang Edgar tidur tenang dia gak merasa kepalanya sakit lagi " Ucapan Nova membuat Alana semakin menangis.
" Alana bakal tetep sayang sama Edgar Bun, mungkin suatu saat Alana ketemu Edgar nanti " Reva, Kevin dan Fadel menghampiri Alana dan Amira.
" Mama mau anggap Alana sebagai anak kita kok iya kan pa " Kevin langsung tersenyum ke arah Alana.
" Iya, kita semua harus bahagia supaya Edgar juga ikut bahagia disana " Ucap Kevin padahal hatinya sangat hancur kehilangan Edgar, begitupun Fadel ia merasa kehilangan sahabatnya saat SMA.
***
Sepulang dari pemakaman Edgar tadi Alana langsung diam di dalam kamar disana ada kue ulang tahun, karena ada orang yang mengantarkan kue ulang tahun itu dan juga 19 kado karena ia sudah 19 tahun sekarang." Makasih ya Gar, ini semua kado dari Lo " Alana menatap langit dan ia tersenyum walaupun air mata turun juga.
Alana membuka semua kado itu ternyata Edgar sudah menyiapkan semuanya dari lama, ia senang tapi ia sedih karena Edgar yang tidak merayakan ulang tahun ini.
" Andai aja Lo masih disini Gar, gue pasti seneng banget " Ucap Alana.
Kini kehidupan Alana berubah setelah Edgar pergi satu bulan yang lalu ia bisa melanjutkan hidup, tapi sekarang ia lebih fokus untuk kuliah saja ia masih tidak mau berpacaran dengan laki-laki manapun ia akan selalu ingat Edgar sampai kapanpun.
Inilah akhir kisah cinta Alana dan Edgar yang pada akhirnya mereka tidak bisa bersama, Alana juga ia berubah menjadi orang yang cuek jika ada laki-laki yang mau mendekatinya.
" Buat kalian semua, lebih baik jaga orang yang kalian sayang sebelum dia pergi dari hidup kalian, jangan sia-sia kan orang yang sayang sama kalian nanti Akhirnya nyesel " Pesan dari Alana semoga bermanfaat untuk kalian semua.
-sad ending.
Salam hangat dari author
Makasih yang selama ini baca+vote cerita ini 🥰Makasih semua.
YOU ARE READING
Numb love {TAMAT}
Teen FictionAlana Ketlovly seorang gadis yang ingin sendirian meskipun banyak laki-laki yang mendekatinya ia selalu menolak, alasannya adalah ia trauma dengan masa lalu ia sering di sakiti oleh laki-laki sekarang Alana merasa mati rasa hingga akhirnya ia bertem...