Sudah dua hari Theodora berada di mansion megah milik Alcander, selama dua hari ini keluarga Alcander dan para pelayan selalu memperlakukan Theodora dengan sangat baik.
Namun Theodora belum sepenuhnya percaya dengan penghuni mansion, selama dua hari ini Theodora membuat sedikit jarak dengan orang-orang yang ia anggap sebagai ancaman.
Jika kalian berpikir setiap pagi ia akan dilayani dengan baik maka kalian benar,tapi jika kalian berpikir pagi yang ia awali adalah pagi yang tenang maka kalian salah.
Setiap pagi Bara akan menggedor pintu kamarnya, remaja enam belas tahun itu sering menerobos masuk dan tidur disamping Theodora, alasannya?ingin pendekatan dengan kakak perempuan.
Daren dan saudara kembar Theodora yang bernama Ayden itu juga tak mau kalah, mereka selalu berebut entah apa yang mereka rebutkan, sepertinya semua yang berbau Theodora akan mereka rebutkan.
Contohnya pagi ini.
" Minggir!! Aku yang lebih dulu disini!" Ujar Ayden tak terima karena kursinya di duduki oleh Daren
Daren menjulurkan lidahnya mengejek, ia lalu menyuapi Theodora dengan nasi goreng. Ayden mengumpat dalam hati, mana berani dia mengumpat depan dady-nya?
Dengan berat hati ia mendudukkan bokongnya dikursi dekat Bara yang juga memasang wajah masam. Mereka kalah start, Theodora duduk diantara Dady-nya dan kakak pertamanya, sedangkan mereka berdua? sudahlah.
" Jadi kapan aku boleh sekolah?"
" Mungkin,besok atau lusa.." jawab daddy-nya atau panggil saja Gerald
Theodora mengangguk paham, " Lusa boleh?"
" Kenapa memang?" Tanya Ayden dan Bara kompak
" Mau cosplay jadi batu,.." jawab Theodora enteng, " eh? Bola bulu mana?" Theodora celingukan mencari keberadaan bola bulu kesayangannya.
" Si kucing gendut itu?" Daren memastikan, Theodora mengangguk. " Tadi Abang lihat dia tidur di sofa depan.."
Theodora ber-oh ria. " Kakak mau cosplay batu biar apa?biar gendut kayak si matane?" Tanya Bara
" Matanhel, namanya Matanhel.." Lauren membenarkan
" Sama aja pun!" Tukas Bara
____ Halaman belakang____
Theodora, tengah duduk diatas rumput hijau, ditemani oleh Matanhel yang tertidur pulas dipangkunya.
Daddy dan mommy-nya tengah sibuk dikantor, kakak dan adiknya tengah menimba ilmu disekolah.
Tak lama Sarah dan Leon datang dari arah belakang sambil membawa beberapa camilan dan minuman.
" Nona sebaiknya anda sedikit bergerak meregangkan otot-otot Anda.." ujar Sarah sambil menata camilan
" Malas, boros energi.."
" Anda harus olahraga agar kesehatan anda meningkat nona.." Leon yang sedari tadi diam mulai bersuara, mereka berdua sedikit khawatir dengan keadaan Nona Theodora-nya, dua hari ini ia hanya malas-malasan, rebahan, makan dan ngising, padahal biasanya Nonanya itu sangat aktif dan senang berolahraga.
" Tau..., dua hari ini aku lagi ngumpulin niat buat gerak tau.."
" Nona mau main basket?ada lapangan basket disana, anda tertarik?" Tawar Leon
Theodora mengikuti arah pandang Leon, lapangan basket?sudah lama ia tak main basket.
" Aku ganti baju, tunggu lima menit.."
" Baik, saya akan mengambil bola sambil menunggu anda.."
___10 menit kemudian___
[Janjinya lima menit,eh taunya malah lebih]
KAMU SEDANG MEMBACA
HANDSOME GIRL(End) (TERSEDIA E-BOOK)
Teen Fiction⚠️ follow sebelum baca, kalo kaga gue santed online mampus⚠️ Theodora siapa yang tidak kenal dengan remaja multitalenta itu? Banyak wanita tergila-gila padanya, bahkan pria juga ikut terpesona dengan seorang Theodora. Theodora gadis berwajah tam...