9 [HG]. Bunuh diri?

14.8K 1.8K 67
                                    

Theodora menaiki motornya dan pergi dari area sekolah. Apa dia benar-benar marah? jawabannya adalah tidak! Ia sama sekali tidak marah ataupun perduli dengan drama tadi,ia hanya pura-pura marah dan terganggu.

Ia yakin kalau tiga babu eh maksudnya tiga saudaranya itu akan langsung pergi dari tempat itu.

" Nhel Lo denger suara gue?" tanya Theodora sambil terus berkendara entah kemana

[Dengar master!] jawabnya antusias

"Bener nggak prediksi gue kalau tiga bocah itu langsung pergi?"

[Benar master,mereka bahkan menegur Ravangga dan menyuruh Ravangga memberitahu adiknya jangan berdrama didepan master lagi meong!]

"Mantap!hasutan Theodora memang nggak ada lawan..."

_____

Suatu Tempat

BUGHH!

Laki-laki bertubuh jangkung itu menjedotkan kepalanya pada sebuah tembok tua.

"Mati! aku ingin mati!" pemuda itu terus mengulang kata-kata itu.

Pemuda itu berjalan kearah jembatan yang berada tak jauh darinya, ia lalu menatap kosong kearah air dibawahnya.

"AKU TIDAK CACAT!! AKU BUKAN ANAK HARAM!!" teriaknya dengan wajah frustasi.

Keadaannya bisa dibilang sangat memprihatikan, rambut acak-acakan,wajah lebam, darah yang sudah mengering diujung bibirnya serta dipelipisnya,mata sembab serta kantung mata yang terlihat sangat jelas.

Dia benci saat orang-orang menatapnya dengan kasihan.

ia benci saat orang-orang mengatainya mata cacat.

Pemuda itu memiliki mata heterochomia, warna bola mata yang berbeda, kiri berwarna biru dan kanan berwarna hijau.

Dia pernah lepas kendali, membunuh kerabat ataupun orang-orang yang mengatainya cacat ataupun anak haram.

Ia tersenyum saat mengingat mayat-mayat itu mati ditangannya.

Namun sedetik kemudian ia merubah ekspresi wajahnya menjadi sedingin es.

Ia menutup matanya rapat, menikmati hembusan angin. Ah, ia akan merindukan hembusan angin sejuk seperti ini.

Hembusan angin dan suara gemuruh air akan menjadi saksi bisu kematiannya.

Ia mulai merangkak naik keatas jembatan, "Good bye world"

Setelah menggumamkan kata itu ia menutup matanya hendak melompat,namun cekalan tangan seseorang menghentikan acara kematiannya.

"Goblok!" umpat orang tersebut.

Ia lantas mengikuti langkah remaja yang menariknya menjauh dari jembatan itu.

Ia menatap remaja yang hanya setinggi dadanya, ia diam dan tetap menyamakan langkahnya.

Hingga mereka berhenti disebuah tembok tua tempat pemuda tadi menjedotkan kepalanya.

Someone pOv🩲

"Bego! Lo mau mati?!" Bentaknya padaku

HANDSOME GIRL(End) (TERSEDIA E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang