"Biar semesta yang mengatur semuanya karna kita adalah insan yang tidak akan pernah bersama."
- Zeyna anandya grazieulla.
🙇🏻♀️🎵 play song -- kau rumahku. By Rai
••••
Kini, Michelle sudah tiba di rumah, ia melangkah memasuki rumah itu. Saat masuk, ia melihat dafa--ayahnya sedang duduk, seraya memegang sebuah kertas.
Yg Michelle yakin itu adalah sebuah kertas Utnuknya. Dengan langkah santai, ia menaiki satu persatu anak tangga.
Dafa yg mendengar suara kaki itu, lantas menoleh menatap Michelle menaiki anak tangga. Namun, saat anak tangga ke 5 Tiba-tiba suara dafa terdengar. Membuat langkah Michelle terhenti.
"MICHELLE ANASTASIA..SHAQUILLE!!? " Pekik dafa, yg sudah Michelle tebak. Akan mendapatkan sasaran. Lalu ia menoleh menatap wajah tua itu, namun masih awet muda.
"Ada apa?" Tanya Michelle, yg masih enggan mengubah posisinya.
Dafa yg mendengar ucapan michelle naik pitam. Emosi nya kini, sedang tak stabil. Lalu segera, ia melangkah mendekat ke arah Michelle lalu menarik tangan Michelle dengan kasar, hingga tiba di lantai ruang keluarga. Ia menghempaskan tangga Michelle dengan kasar juga.
"Kamu nanya kenapa? Lihat. " Ucap dafa, seraya mengulurkan kertas itu ke arah Michelle.
Michelle menerima kertas itu. Lalu melihat itu, tapi wajah itu tetap datar dan terlihat santai.
"Oh, nilai? .. " Sahut Michelle dengan santai.Dafa yg geram, mencengkram pergelangan tangan Michelle, membuat Michelle terkekeh pelan. Namun jauh, dari kekehan itu. Ia merasa sakit. "Kenapa lagi yah? Mau nuntut aku soal nilai? Pasti ayah bakalan nanya, kenapa nilai kamu tiba-tiba turun drastis. " Ucap Michelle.
"KAMU... anak tidak tau diri!! Saya menyekolahkan kamu agar kamu memiliki masa depan yg cerah!! Lantas.. Kenapa ini?! " Emosi dafa.
"Yah.. apa ayah ga puas, udah nyalahin aku tentang kematian rachell. Bahkan, sekarang. Karna nilai? Yah, ell ga akan gini kalo kalian semua ga berlaku seperti itu ke ell!!!" Ucap Michelle dengan intonasi nada yg di akhiri di tinggikan.
"Berani kamu menaikkan nada bicara kamu?!! HAH?! " Geram dafa lalu menghempaskan tubuh Michelle ke lantai. Hingga Michelle tersungkur, membuat sikunya harus menopang tubuhnya. Sehingga sikunya cedera, sampai mengeluarkan darah.
"Lihat.. Bahkan ayah tega dorong ell. Heh.. Manusia lucu ya, yah? Mereka ga mau di sakiti tapi sering menyakiti manusia yg lain. Sama kayak ayah, bunda dan juga abang! "
"Kalian jahat!! Kalian ga pernah mau, bahkan mendengar kata permohonan dari ell! Ell capek yah!!! Capek sekali.
" Pernah? Pernah kalian nanya keadaan mental dan fisik Michelle. Pernah, ga kalian perhatian sama ell? Ga pernah kan?
"Lalu.. Kenapa? Kenapa tuntutan itu ada? Bahkan kalian saja tidak menghargai usaha belajar yg ell lakuin. Percuma yah... " Ucap Michelle dengan lirih di akhir kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
menangis di jalan pulang (On Going)
Teen Fiction𝙷𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚖𝚋𝚊𝚛 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚙𝚞𝚜. -𝓜𝓮𝓷𝓪𝓷𝓰𝓲𝓼 𝓭𝓲 𝓳𝓪𝓵𝓪𝓷 𝓹𝓾𝓵𝓪𝓷𝓰- Michelle anastasia Shaquille namanya. Gadis dengan seribu luka dan lika liku di hidupnya. Di benci dan tak di angga...