"Ingin di peluk lama oleh mu, ayah"
***
Setelah puas melihat ezra di lapangan. Michelle dan teman-temannya pun berlalu dari area lapangan.
Sepertinya, ada yg diam-diam menyukai raga.
Mereka ber-enam pun menuju ke kelas. Karna mereka telah puas keliling, ya walaupun cuman kantin dan lapangan.
Setelah sampai, mereka duduk di bangku masing-masing dan melakukan aktivitas sendiri sendiri.
Michelle dengan buku dan juga earphone yg menempel di telinganya, begitu juga dengan Sandra yg hanya bersandar di bangku seraya menutup matanya.
Zey, Sherin dan juga Amora yg sedang berbincang. Dan Cristal hanya bermain handphone saja.
***
Pelajaran ketiga dan juga ke empat telah selesai. Mereka pun bersiap siap membereskan peralatan belajar mereka dan memasukkan ke dalam tas masing-masing.
"Ibu akhiri kelas ini , dan sampai ketemu di kelas berikutnya. " Ucap bu kinan, dan ia pun keluar dari kelas IPA 2.
Setelahnya, satu persatu murid kelas IPA 2 pun keluar. Michelle dan juga ke-5 temannya pun keluar dari kelas itu juga.
Saat di Koridor sekolah, Michelle melihat leon. Ia pun berpamitan bersama teman-teman nya lalu menghampiri leon.
"Hai" Sapa Michelle.Leon pun berbalik, dan menyapa kembali.
"Hai, gimana kelas hari ini?" Tanya leon.Michelle menarik nafas dan menghembuskan secara perlahan. Tersenyum dan seperkian detik mengangguk "hari ini kelasnya baik-baik aja" Ucap Michelle dengan seruan.
"Begitu? Yaudah, yuk pulang. Al anterin ell pulang" Ajak leon dan Michelle pun mengangguk.
Mereka pun berjalan bersama menuju parkiran, dan bergegas pulang.
***
Setelah di antar leon tadi, Michelle pun bergegas masuk ke dalam kamar. Ia bebersih diri dan mengistirahatkan tubuhnya.
Seraya memandangi langit-langit kamarnya, ia pun mulai berfikir tentang ayahnya.
"Kapan.. Kapan ayah bisa jemput ell kayak dulu?"
"Kapan ayah bisa peluk dan cium ell lagi? "
"Kapan waktu bisa kembali?"
"Ell kangen, apapun tentang ayah,.. Kangen ayah temenin ell tidur. Kangen ayah ajak kemana-mana. Semuanya ell kangen, tapi sekarang?.. Hehe, sekarang itu udah berubah. Cuman Tuhan aja yg tau gimana kedepannya. " Monolog Michelle mengingat masa kecilnya.
Terkadang, jika di sekolah dia sangat aktif dan pandai bergaul. Tapi, jika sudah tiba di rumah. Dia akan merasa kesepian.
Dia terus berandai-andai tentang kata "kapan" Tapi mau bagaimana lagi? Ini sudah rencana Tuhan.
Dan ga akan bisa di tentang oleh manusia.
Salam cinta
Author✨
KAMU SEDANG MEMBACA
menangis di jalan pulang (On Going)
Ficção Adolescente𝙷𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚖𝚋𝚊𝚛 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚙𝚞𝚜. -𝓜𝓮𝓷𝓪𝓷𝓰𝓲𝓼 𝓭𝓲 𝓳𝓪𝓵𝓪𝓷 𝓹𝓾𝓵𝓪𝓷𝓰- Michelle anastasia Shaquille namanya. Gadis dengan seribu luka dan lika liku di hidupnya. Di benci dan tak di angga...