03 : kejadian masa lalu

59 25 2
                                    

Assalamu'alaikum 👋🏻👋🏻

Jangan lupa tandai typo oke!

🍭🍭🍭

"Jangan pernah menyia-nyiakan apa yg ada, jika tak ingin merasakan penyesalan"
~cristal Ellara Madison

___________________________________
________

Setelah ell di periksa kembali, akhirnya ia bisa pulang. Ell sebenarnya masih tak percaya atas apa yg ibundanya katakan tadi.
'Maaf?'

Di sisi lain dalam hatinya, hatinya berkata
Jangan terlalu percaya akan perubahan nya begitu cepat, sebab Tuhan maha membolak-balikan hati setiap umatNya.

Kini, dania dan juga ell sudah tiba di rumah. Pukul 22:45 malam. Dapat ell tebak, bahwa ada ayahnya dan juga dania yg menunggu mereka. Namun sepertinya bukan dia yg di tunggu, melainkan hanya dania.

"Kamu dari mana, bunda?" Tanya dafa-- ayah dari 2 orang anak. Yg di jawab pun, sempat menoleh sekilas ke arah ell.

"Kamu, ke kamar aja dulu. Nanti bunda nyusul kamu" Titah dania, lalu di turuti saja oleh ell. Ell pun melangkah menuju kamarnya.

"Ekhem, dari mana?" Tanya balik dafa.

"Dari rumah sakit, yah." Sahut dania.

Dafa yg mendengar kata rumah sakit pun, menautkan alisnya. Seperti sedang bertanya

"Siapa yg sakit, bund?" Kali ini, yg bertanya abang ell. Dia Samuel gradison atmaja.

Dania yg mendengar ucapan Samuel pun. Hanya tersenyum getir, lalu ia pun membalas ucapan putranya.
"Shaquille yg sakit, sam."

Penuturan dania, mampu membuat pikiran dafa berputar. Ada apa?

"Kenapa lagi dengan anak itu?" Tanya dafa, dengan intonasi nada yg begitu ketus.

"Tadi, Shaquille sempat demam tinggi yah. Tapi, yg ternyata yg buat bunda tercengang, karna ternyata ell punya penyakit yg lumayan serius" Ucap dania serius.

"Maksudnya?" Tanya Samuel.

"Dokter Fatimah tadi menjelaskan, kalo ell punya penyakit lambung, atas sering di sebut asma lah, begitu. Dan ternyata, kata dokter itu udah lama di derita sama ell" Jelas dania kepada Samuel dan dafa.

"Ha? Ell punya penyakit?" Tanya dafa tercengang. Dan di angguki oleh dania.

Sedari tadi mereka berbicara. Ell sudah mendengarkan percakapan mereka. Ia tersenyum getir.

"Tenyata, ini alasan bunda berubah tiba-tiba?
Haha,kenapa baru sekarang di saat fisik aku udah ga kuat? Kenapa baru sekarang di saat hati aku udah mulai rapuh dan ga kokoh?" Gumam ell lirih.

Lalu ell menutup pintu kamarnya, dan segera menguncinya.

Ell melangkah menuju balkon kamarnya. Ia dapat melihat bintang bintang dan juga bulan yg begitu indah.
"Gue tau, yg terang itu adalah elo kan chell?
Chell, kenapa ga gue yg pergi? Kenapa mereka baru sadar ketika gue udah kayak gini? Chell, sampein ke Tuhan. Kalo gue lelah.. " Liriknya seraya menatap langit diiringi dengan tetesan bening yg membasahi pelupuk matanya.

menangis di jalan pulang (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang