17 : peluk hangat leon

18 11 0
                                    

Play song -- mendarah

"Bisakah aku beristirahat
Sebentar saja? Jujur saja...
Aku lelah... "

- Michelle anastasia Shaquille

☁☁

Michelle bangun dari tidurnya. Itu adalah mimpi buruk yg sangat amat ia hindari. Meski itu sudah lama, namun bekas nya masih terlihat jelas.

Itu bukan hanya sekedar mimpi , itu adalah rekaman masa kecil Michelle yg begitu kelam

Jujur saja, itu menyayat hati kecil Michelle yg masih sangat kecil waktu itu.

Memori kelam yg ingin ia hapus permanen dalam dirinya. Ia takut, cemas dan khawatir.
Karna sekarang, pulang yg sebenar benarnya ia cari adalah Tuhan sendiri.

Ia mengusap wajahnya gusar.
"Gue ga mau memori itu kembali.. " Lirihnya seraya menenggelamkan kepalanya di antara kedua lututnya. Ia memeluk dirinya dengan erat.

"Tuhan.. Ell takut, bisa jemput sekarang? " Pinta Michelle yg masih memeluk tubuhnya.

Michelle yg sedang memeluk dirinya dengan erat. Sedangkan leon, ia yg khawatir, akibat tak mendapatkan kabar dari Michelle akhir akhir ini.

Beberapa minggu yg lalu, leon mengikuti Olimpiade sains tingkat nasional.

Jadi, ia tak sempat untuk mengecek atau sekedar memegang handphone nya. Karna ia sibuk belajar.

Malam ini, leon berniat menjenguk Michelle. Meski hanya lewat balkon.

Dengan cepat, ia segera membelokkan stir nya ke pekarangan rumah Michelle. Saat ingin memasuki rumah Michelle. Ia melihat mobil ayah Michelle.

Jadi, ia tak jadi untuk memasukkan motornya kedalam rumah Michelle. Ia menyimpan motornya di bawah pohon.

Saat memasuki balkon Michelle, ia tak melihat tanda tanda cahaya di dalam kamar tersebut. Hanya gelap, dan cmn lampu tidur saja yg menyala.

Membuka perlahan pintu penyambung balkon kamar Michelle dan kamarnya Michelle.

Ia melihat Michelle memeluk dirinya dengan erat. Segera ia mendekat ke arah Michelle dan memeluk tubuh rapuh nan kecil itu.

"Sssttt... Udah, kalo ga baik di pikirin. Ga usah di pikirin, sama halnya itu nambah beban kamu, udah yah?ada Leon di sini, bareng Michelle. " Ucap leon menenangkan Michelle.

Namun, bukannya menenangkan justru malah ia mendengar suara tangis sesegukan milik Michelle.
"Hei.. Jangan nangis dong cantiknya leon, air mata kamu terlalu berharga buat jatuh. Udah ya? Jangan nangis..
Ell-nya leon itu kuat, harus. Ayo bangkit. Masa gini sih. " Semangat leon.

Michelle menampakkan wajahnya dari sela sela tangisnya.
"Leon.. " Panggil Michelle dengan lirih. Ia memeluk leon secepatnya.

"Hiks.. Mimpi itu dateng lagi" Adu Michelle dengan sesegukan.

Leon membalas pelukan itu, ia mengusap belakang rambut Michelle.
"Udah ya? Shuuttt, jangan di pikirin lagi " Sahut
Leon menenangkan.

Hingga, suara sesegukan itu mulai pudar.

Michelle melepaskan pelukan mereka, ia menatap manik mata legam itu dengan mata sembab nya.
"Janji selalu ada sama ell ya leon?" Pinta Michelle dengan mata berair air.

Leon terdiam sesaat, lalu ia pun mengangguk kan kepalanya dengan tegas.
"Iya, Leon janji akan selalu ada bareng ell" Pungkas Leon.

"Intinya, ell jangan ngerasa sendirian oke? Ada Leon di sini, jadi kalo mau cerita atau apapun. Leon akan dengerin. " Ucap Leon.

Michelle hanya mengangguk mengiyakan.

***

Setelahnya, Leon mengajak Michelle untuk ke taman belakang rumah Michelle.

Mereka sekarang sedang memandangi bulan dan bintang bersama sama.

Dan.. Malam ini, kebetulan atau bagaimana. Tumben saja bulan ada, biasanya kalo Michelle sedih. Hanya ada bintang di sana.

Namun, malam ini. Langit yg biasanya hanya ada bintang-bintang Saja. Kini jadi lebih terang karna ada bulan.

"Malem ini, bulannya terang banget ya ell?" Beo leon seraya memandangi bulan tersebut.

Michelle menganggukan kepalanya membenarkan ucapan leon.

"Hmm.. Iya, terang banget. Biasanya kalo ell sedih, bulannya ga dateng. Tapi kok, sekarang tumben muncul"

Leon terkekeh mendengar hal itu.
"Bulan ga akan selalu ada, sama seperti seseorang ell. Jadi, ga akan selalu datang dan menemani. " Ujar Leon.

Michelle yg mendengar hal itu pun, mengubah raut wajahnya menjadi sendu.
"Dan ell takut, kalo ell nanti akan sama seperti bulan" Ungkap Michelle.

Leon menoleh, dan kembali berucap.
"Hey, kamu akan tetap ada disni. Jangan kemana mana ya? Nanti Leon kesepian di sini" Ucap Leon dengan lirih.

Michelle terkekeh melihat wajah lirih Leon. Ia memukul pelan lengan Leon.
"Bercanda, ga usah di bawa perasaaan" Gurau Michelle.

***

Btw, gmn sama nih chapter 1?

Pengn punya cwo kyk Leon ya? Sama sih.
Leon baik banget. Hhe.

Btw, jgn lupa vote and komen. Supaya author up nya semangat.

menangis di jalan pulang (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang