05 : balapan

55 24 3
                                    

Hai Hai!!
Aku kombekkkk!

Tandai typo Oke!!

***

"Tuhan, kalau hari ini aku kehilangan harapanku... tolong beritahu aku bahwa rencanamu lebih indah:)."

-Michelle anastasia Shaquille

______________________________
_________

Setelah pulang dari RS. Ell mengantarkan para teman temanya terlebih dahulu untuk pulang.
Untung saja, rumah mereka semua tak terlalu jauh.

Michelle pun pulang kerumah. Seraya memutar musik yg menurutnya bagus untuk kisah dirinya.

Bertaut, by nadin amizah.

"Bund, hidup berjalan seperti Bajingan."

"Seperti landak yg tak punya teman.. "

"Ia mengonggong bak suara hujan... "

"Dan kau pangeran ku, mengambil peran"

Ia terus menyanyi.

"Bund.. Kalau saat hancur di sayang..

Apalagi.. Saat ku jadi juara.. "

Menyanyi hingga menciptakan perasaan sesak.

"Aku masih ada sampai di sini...

Melihat mu kuat setengah mati..

Seperti detak jantung yg bertaut, nyawaku nyala karna dengan mu. "

Hingga tiba lah ia di pekarangan rumahnya.

Ia turun dari mobil dan segera masuk ke dalam.
Gelap dan sepi, lagi lagi. Ia seperti tak di anggap.

Tapi, kali ini Michelle bodo amat. Ia segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Ia ingin segera mengistirahatkan tubuhnya ini.

"Hufftt.. Lelah, hanya itu yg selalu gue rasakan. Hmm, gimana sama keadaan penyakit gue. Apakah baik or ga? Bodoamat. Kalo mati ya mati. Gue juga udah males minum obat, percuma.. " Ucapnya sebelum terlelap lelah di atas kasur nya itu.

Di dalam mimpi tersebut. Michelle bertemu dengan rachell.

"Rachell? Rachell itu lo? " Ucap Michelle meyakinkan.

"Chell, berhenti. Tungguin gue.." Teriak Michelle.

"Kak, jangan ikutin aku. Kakak jangan pergi kemana mana, kaka di sini aja.. " Ucap rachell.
Lalu segera mungkin untuk pergi. Namun di cekal oleh Michelle.

"Jangan pergi lagi, chell. Gue kangen sama lo, gue pengen ikut lo ke sana juga. Gue lelah di sini.. " Mohon Michelle.

"Kak, kakak harus tetap di sini. Jangan kemana mana, atau aku akan marah dan ga akan pernah datang ke mimpi kakak" Ujar rachell membuat Michelle menautkan alisnya seperti bertanya, kenapa ia harus menetap?

menangis di jalan pulang (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang