"manusia itu seperti buku, ada yang menipu kita dengan covernya, ada juga yang mengejutkan kita dengan isinya."
****
Kini mereka sudah berada di rumah sakit dimana Michelle dan Leon di larikan. Sedari tadi, mereka ber5 gelisah menunggu dokter keluar dari ruang UGD tersebut.
"Gue takut.. " Lirih zey yg di rangkul oleh Sherin.
Sherin merangkul zey seraya menenangkan zey.
"Kita do'ain aja, semoga mereka bisa membaik segera." Ujar Sherin.Tak jauh juga dari zey, amora pun begitu.
Tuhan.. Semoga aja ell dan Leon segera membaik, aku takut. Takut kehilangan untuk yg kesekian kali nya lagi.Sandra dan juga Cristal pun sudah tak tau harus apa, mereka berdua melamun ntah memikirkan apa.
Ell.. Cepat membaik. Gue.. Gue ntah lah..
Batin Sandra sedih, Sandra dan ell memang sudah kenal sejak kecil. Wajar saja jika salah satu di antara mereka yg terluka, pasti akan ada yg merasa sedih paling berat.Cristal yg sudah sadar dari lamunannya pun, memperhatikan wajah Sandra dari samping. Dan menepuk pelan bahu Sandra perlahan.
"Gapapa, semua akan baik baik aja. Percaya sama gue" Ucap Cristal meyakinkan Sandra. Sang empu yg di perlakukan seperti itu hanya diam. Ia bingung harus apa."Tal..
Gue takut. Gue takut kehilangan seseorang yg berperan penting di hidup gue" Lirih Sandra menunduk.Cristal juga bingung , ia tak bisa berkata-kata tentang kejadian yg menimpa mereka secara mendadak.
"Percaya sama Tuhan, pasti semuanya akan membaik segera. Jangan pesimis, mereka berdua akan baik baik aja" Yakin kan Cristal kepada Sandra.Beberapa menit berlalu, dokter tak kunjung keluar dari ruangan itu. Membuat sahabat Michelle yg berada di luar khawatir.
"Gimana keadaan teman kita dok? " Tanya Cristal kepada dokter khawatir.
"Michelle mengalami pendarahan di otaknya, kemungkinan besar ia mengalami koma, sedangkan teman kalian yg satunya lagi, dia akan di rawat intensif selama beberapa waktu lamanya. " Jelas dokter tersebut.
Sandra, Sherin, Cristal, dan Amora terdiam.
"Tapi dok, komanya ga akan lama kan? " Tanya zey
Dokter tersebut hanya menggeleng kan kepalanya.
"Saya juga tak tau pasti, tapi semoga saja enggak lama" Sahut dokter itu.Usai menjelaskan itu, dokter tersebut pun meninggal kan mereka berlima.
Sandra terpaku melihat pintu UGD itu.
Perasaan takut, cemas, dan sedih bercampur aduk menjadi satu di dalam dirinya. Ia tidak bisa membayangkan jika orang yg sangat amat ia sayangi pergi. Cukup kebahagiaan nya yg di ambil seseorang yg ia kenal. Jangan sampai michelle ikut pergi.
Cristal, zey, amora,dan juga sherin sama terpukul nya.
Namun amora dan juga zey berusaha memberikan mereka bertiga semangat.
"Hey, kalian kuat. Gak jangan nangis, jangan. Do'ain semoga Michelle cepat sembuh okey? " Ucap amora seraya menarik Sandra kepelukannya.Tuhan... Jangan lagi, biarkan Michelle berbahagia sekali saja.
Tuhan.. Sekali lagi, biarkan Michelle kami tersenyum manis tanpa beban..
Sandra yg tak kuasa menahan isak tangisnya pun mulai terisak sedih. "AMORA.. GUE SAYANG MICHELLE GUE MATI MATIAN JAGAIN DIA DARI KECIL, GUE MATI MATIAN RELAIN SEMUANYA BUAT DIA. PLEASE.. gue mohon, h-hiks.. Sekali aja buat d-dia bahagia, se-sekali aja" Ucap Sandra di sela sela isak tangisnya.
Sandra merasa gagal menjaga Michelle. Ia adalah sahabat yg lalai ia rasa. Tak jauh Sandra, Cristal pun duduk di lantai seraya bersandar di dinding rumah sakit. Ia mati matian menghalau air matanya jatuh. Namun, tidak bisa. Ia terisak seraya menenggelamkan kepalanya di tangannya.
"Gg-gue.. E-ell. Tuhan.. Jangan buat dia menderita lebih jauh lagi.. " Mohon Cristal. Sandra sudah mulai tenang dari isakannya di bantu oleh amora.
Sherin mendekat ke arah Cristal, mendekap tubuh bergetar akibat menahan suara tangisnya.
"Tal, jangan sedih. Ell anak kuat, dia cuman tidur beberapa jangka waktu yg agak lama emang. Tapi, kalo dia udah lelah bobo, dia bakalan bangun kok. Percaya sama allah. Kalo dia bakalan baik baik aja, okay? " Ucap Sherin menenangkan Cristal, zey melihat itu hanya bisa terdiam dengan lamunannya.Kejadian hari ini, membuatnya seakan ingin ikut tidur di dalam sana bersama Michelle. Ia rasa, ga adil. Dunia udah ga cukup adil sama Michelle. Kenapa harus di beri ujian seperti ini lagi? Tapi nasi sudah menjadi bubur. Apa yg terjadi tidak bisa di ulang.
Sandra berdiri dari tempat duduk tunggu itu. Lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan serba putih itu, khas bau obat obat obatan nya. Melihat Michelle berbaring dengan mata yg terpejam erat. Rasanya Sandra tidak rela mata itu tertutup lama.
Perban yg berada di kepala Michelle dan juga infus yg berada di tangannya.sandra mendekat.
"Ell.. Jangan bobo terlalu lama ya? Nanti kita semua kesepian tanpa lo" Ucap Sandra seraya menundukkan kepalanya."Bobo boleh, asal jangan lama lama"
"Kita semua sayang ell, sayang banget".
****
Mayan seru ga sama part ini?
Ada pesan buat Michelle
Leon
Cristal
Sherin
Amora
Sandra
Zey
????
KAMU SEDANG MEMBACA
menangis di jalan pulang (On Going)
Ficção Adolescente𝙷𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚖𝚋𝚊𝚛 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚙𝚞𝚜. -𝓜𝓮𝓷𝓪𝓷𝓰𝓲𝓼 𝓭𝓲 𝓳𝓪𝓵𝓪𝓷 𝓹𝓾𝓵𝓪𝓷𝓰- Michelle anastasia Shaquille namanya. Gadis dengan seribu luka dan lika liku di hidupnya. Di benci dan tak di angga...