Jangan lupa vote ya? Manteman?
Belajar menghargai author yg telah menulis panjang x lebar x luas x tinggi x keliling.
Atapuuuu!!
***
Play song : sampai jadi debu
"Terima kasih telah mampir, meski hanya
Sementara. "*****
Sekitaran jam 02:03 , Michelle terbangun akibat haus. Ia pun bangun dari tidur nya, dan mengambil air yg berada di atas nakas.
Meraba ke atas nakas akibat masih sedikit mengantuk. Hingga ia pun menggapai air tersebut. Ia pun mengambilnya lalu meminum nya segera, hingga ia merasa nyawanya mulai terkumpul.
Ia sedikit terdiam memerhatikan seisi kamarnya. Gelap, dan jarang ada pencahayaan dari lampu.
"Gue kangen suasana kamar ini bareng oma dan opa, mereka gimana ya keadaanya sekarang? Nanti coba deh main ke Bandung, supaya bisa juga ada di dekap oma. Kangen." Ucap Michelle hingga membuat senyuman tipis terbit di bibirnya.
"Gue di rawat dengan penuh kasih sayang dan di cintai sebesar dunia mungkin hanya sama oma. Bunda ayah mana tau? Rasanya jadi gue, ayah cuman nuntut nilai yg ga ada habisnya ke gue"
"Kadang, gue mau luapin semuanya ke mereka. Tapi, kenapa ga bisa? .."
"Gue ngerasa mereka ga anggep gue ada di rumah ini, seakan-akan gue cuman angin lewat aja. Sebegitu asing nya yah? Keberadaan gue di rumah ini? " Ucap Michelle lalu terkekeh.
"Lawack."
Terkadang dunia semenyedihkan itu untuk di ajak bercanda. Sulit, rasanya bila ada suatu hal yg ingin di sampaikan namun sulit tuk di lepaskan.
Michelle, seorang anak yg terlihat cemara dengan segala keadaanya namun. Dia cuman menjadi tokoh Termenyedih di dalam keluarga cemara penuh drama itu.
***
Pagi pun tiba, Michelle bangun dari tidurnya dan bergegas untuk berangkat ke sekolah.
Ia menuruni anak tangga dengan senandung nya, seraya memperhatikan seisi rumah. Saat tiba di tangga terakhir, ia mendengar suara dari arah ruang makan. Dafa , dania, dan juga Samuel sedang berbicara layaknya orang tua dan anak.
Sedangkan Michelle? Dia hanya bisa melihat memon yg ia nanti hanya dari sebatas khayalan.
'Mau lo kayak bagaimana pun, mereka ga akan mau natap lo. Bahkan sekedar nanya gimana hari lo? Haha lawack ell. Udah, jangan harapin harapan yg sama sekali ga akan terjadi' batin Michelle, lalu mencoba menguatkan diri.Ia melangkah menuju ruang makan, dan duduk di kursi nya. Ia mengambil susu yg memang sudah ada di meja depan kursi nya.
Dania yg melihat putri nya pun, tersenyum tipis lalu memulai berbincang dengan Michelle.
"Ell, gimana sekolah kamu" Tanya dania sekedar basa basi belaka menurut Michelle.Michelle yg di tanya seperti itu, menatap dania dengan tatapan biasanya.
"Biasa aja, nanti ell bakalan ikut Olimpiade kok. Tenang aja" Sahut Michelle, Michelle sebenarnya tau alasan kenapa dania mengajak nya berbicara.Pasti tentang masalah nilai dan juga keterampilan yg harus ia miliki.
Dania yg mendapat jawaban dari Michelle tertegun.
"O-ohh bagus deh, bunda bangga kok. Semoga juara ya ell, nanti coba bunda bantu support" Ujar dania.Michelle hanya melanjut kan makan rotinya dan juga meminum susunya.
Dafa hanya diam, Samuel hanya bisa menatap adiknya dengan tatapan yg tidak bisa di artikan.
'Ell, lo berubah banget. Lo bukan adik gue yg dulu, ini bukan sifat lo' batin Samuel.Setelah meminum susunya hingga habis, Michelle berdiri dari duduknya dan mengucapkan.
"Ell sudah selesai, ell pergi duluan. " Usai mengatakan itu, Michelle pun melangkah meninggal kan ruang makan.***
"Ell, gimana?? Lo yakin buat ikut nih Olimpiade?? " Tanya dion teman Olimpiade Michelle.
Michelle yg di tanya seperti itu menatap dion dengan tatapan bertanya.
"Kenapa?? Lo ga yakin gue ikut nih Olimpiade?? " Sahut Michelle dengan nada yg sedikit tak suka.Dion menggeleng kan kepalanya.
"Enggak, bukan gitu maksud gue. Tapi, akhir-akhir ini muka lo pucat ell. Lo ga kenapa - kenapa kan??" Tanya dion khawatir. Namun di balas gelengan kepala oleh Michelle.Namun dion tak percaya ia malah menempelkan tangan nya ke dahi Michelle. Ia sedang memeriksa suhu badan Michelle.
Michelle yg agak risih pun melepas tangan dion yg menempel di dahinya.
"Gue ga kenapa-kenapa, lebay lo. Gue jarang istirahat aja. Dah, lo lanjut aja belajar. Beberapa minggu kita udah bakalan berangkat ke sana" Titah Michelle dan, mau tak mau dion pun menurut dan mereka berdua pun lanjut belajar bersama.*****
Ada yg kangen author ga?? Kekny author dah lama kagak up ya? Sorry sorry akhir' ini sibuk. Jadi lama deh up nya.
Btw, jangan lupa ya?
Biasakan bintang nya, ga baik lo pelit bintang, eheq.ATAPUUU ALL🙆🏻♀️🙆🏻♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
menangis di jalan pulang (On Going)
Ficção Adolescente𝙷𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚖𝚋𝚊𝚛 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚙𝚞𝚜. -𝓜𝓮𝓷𝓪𝓷𝓰𝓲𝓼 𝓭𝓲 𝓳𝓪𝓵𝓪𝓷 𝓹𝓾𝓵𝓪𝓷𝓰- Michelle anastasia Shaquille namanya. Gadis dengan seribu luka dan lika liku di hidupnya. Di benci dan tak di angga...