04 : Topeng

63 25 7
                                    

Hai semua!!!

Jangan lupa tandai typo.

"Hubungan virtual adalah seni melukai diri sendiri"
___________________________________
_______

Hari ini, hari yg lumayan membuat ell memakai banyak topeng. Sejak pagi tadi saja, ia pun sudah memakai topeng anti tangisnya.

"Ell, lo baik baik aja kan?" Tanya zey yg baru saja datang. Kepulangan nya kemarin di sambut hangat oleh cristal, dan sudah di tunggui oleh beberapa teman mereka yg lain.

Karena merasa di panggil, ell pun menoleh dan menggelengkan kepalanya. "Ga, gue baik baik aja. " Jawabnya bohong, padahal. Jauh di dalam lubuk hatinya,otak dan hati dan pikiran nya sedang bertarung.

Cassandra yg mendengar kata baik baik saja yg ucapkan oleh ell, hanya tersenyum tipis.
"Masih make topeng yang sama? Kenapa lo ga jujur aja sama mereka? Mereka juga berhak tau tentang kehidupan, lo ell. Mereka juga sahabat lo" Batin Cassandra.

Sherin yg mendengar mereka berbicara hanya diam. Ia masih menatap objek di depannya, yaitu ell. Dari rambut hingga dagu.

"Ell, ell.. Lo pandai make topeng, tapi lo ga tau harus setegar gimana? Lo anggep kita semua apa?" Batin sherin.

"Ayolah ell, topeng lo kuat juga ya? Sekuat itukah?ell, semakin ke sini. Lo seperti ga anggep kita semua ini bukan sahabat lo. Kita seperti orang asing yg ga tau akan banyak hal tentang lo. Ell, sekali aja, kalo lo lagi ada masalah, curhat ke kita kita. Kita usahain buat selalu jadi tempat sandaran pertama bagi lo." Ujar zey, dia sudah tidak sanggup melihat ell yg begitu tegar.

"Zey, sher, sand.dan juga cristal. Kalian emang sahabat gue, tapi gue ga mau lo pada terbebani karna gue. Hey, gue ga papa, i'm oke. " Tutur kata ell. Ia sangat tak ingin membebani pikiran sahabatnya

"Ga, lo ga beban bagi kita. Kalo mora denger lo bilang gini, dia pasti bakalan kecewa sama lo ell. Gue tau, ini emang sedikit privasi buat diri lo. Tapi, dengan cara lo bercerita, itu sama halnya lo mengeluarkan unek-unek yg selama ini lo simpan, dan menjadi beban pikiran buat diri li sendiri." Ucap tulus sherin membuat benteng pertahanan ell roboh. Ell tak ingin menjadi alasan mereka selalu begini. Ia hanya ingin, sahabat nya hidup dengan bahagia tanpa harus memikirkan dirinya.

Mereka yg melihat mata ell berkaca kaca pun mendekat, lalu memeluk sayang gadis rapuh itu.

"Ell, mau serapuh apapun lo. Lo ga akan bisa nutupin itu semua dari kita, lain kali kalo ada masalah, bilang aja. Gue ngerasa ga bisa ngejagain lo kalo gini, gue ngerasa gagal menjadi sahabat lo, ell. Lo tau, kan? Kita semua udah saling kenal, bahkan dari kecil." Sahut sherin. Membuat ell meneteskan air mata haru.

"Aish, bestie. Lo jangan nangis, air mata ini. Ga boleh keluar, kalo bukan air mata haru dan bahagia oke?" Celetuk cristal mencairkan suasana.

Mereka semua terkekeh.
"Hehe, iyah. Makasih yah, buat lo pada. Gue usahain, buat ga nyembunyiin apapun yg gue rasa dan simpan." Ujar ell, membuat mereka merekar senyum hangat nan bahagia.

"Oke, sbentar pulang kita jenguk amora, yah? Kasian, dia kesepian." Ucap cassandra dan di angguki semangat oleh mereka.

****

menangis di jalan pulang (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang