Work ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jasa tampol online silahkan merapat.
Selama 3 hari Jaehyun cuti dari kantor. Tak lupa dirinya memberikan perhatian kepada Y/N dengan cara menghubungi istrinya secara berkala hingga membuat sang istri merasa kesal dibuatnya. Bagaimana tidak kesal jika setiap jam pria itu mengubungi Y/N dan menanyakan hal yang sama kepada Y/N.
"Kamu butuh sesuatu?"
"Gimana kabar kamu?"
"Lagi apa kamu?"
"Perutnya sakit nggak?
Hingga Y/N harus membalasnya dengan kata-kata pedas dan tidak memikirkan bagaimana perasaan suaminya nanti.
"Kamu kalau nanya itu-itu terus mending aku tutup teleponnya."
Atau dengan kalimat :
"Bisa diam nggak? Nggak usah telepon-telepon aku terus."
Itulah sepenggalan isi percakapan mereka selama berjarak.
Y/N sendiri sudah pulang dari rumah sakit sejak kemarin. Dirinya ditemani oleh sepupu Yuta yang bernama Chia karena tidak memungkinkan untuknya dan Yuta berada dalam satu atap mengingat Yuta masih menghargai Jaehyun sebagai suami Y/N. Pada awalnya Y/N menolak Yuta yang meminta bantuan pada sepupunya tapi yang namanya Nakamoto Yuta dia tidak akan mau mendengarkan penolakan dari Y/N.
Rasanya ingin marah pada suaminya tapi akan percuma saja. Untuk apa membuang-buang tenaga dan pikiran sedang masih banyak yang harus dia pikirkan. Fokus utamanya saat ini adalah menjaga janin yang ada dalam rahimnya. Peduli setan dengan apa yang Jaehyun dan Alleta lakukan di belakangnya. Y/N sudah tidak peduli lagi.
"Kak?" panggilan itu membuatnya menoleh ke arah gadis cantik berkuncir satu itu.
"Ya? Kenapa Chia?"
"Aku harus ke kampus. Ada bimbingan. Gimana ya? Kakak nggak apa aku tinggal? Atau aku harus hubungi Bang Yuta buat nemenin dulu?"
Chia merupakan adik sepupu dari Yuta yang kebetulan berstatus sebagai mahasiswi tingkat akhir. Kesibukkan sehari-harinya hanya menyusun skripsi membuat Yuta memilih untuk meminta bantuan pada gadis itu.
Sejujurnya Y/N tak enak hati jika harus merepotkan gadis itu tapi dasarnya Yuta memiliki sifat pemaksa mau tidak mau Y/N harus menerimanya. Setidaknya dia tidak kesepian selama Jaehyun berada di Aussie.
"Nggak apa Chia. Kamu ke kampus aja. Kakak nggak apa-apa kok ditinggal sendirian di rumah. Jangan khawatir, lagian Kakak udah sehat."
"Beneran Kak? Aku nggak tenang." ucapnya khawatir.
Y/N berjalan ke arah Chia, ditepuknya pelan bahu gadis itu. "Beneran dong. Udah sana siap-siap, nggak baik buat Dosen menunggu."
Chia mengangguk patuh lalu meninggalkan Y/N seorang diri. Kalau dipikir-pikir seru juga memiliki seorang adik perempuan karena dirinya merupakan anak semata wayang jadi Y/N tidak pernah tahu bagaimana rasanya memiliki saudara.
