Lampu kerlap Kerlip, diiringi suara suara yang tidak ada hentinya. Malam yang awalnya terasa gelap bagi Javas kini sangat terang setelah perempuan disampingnya mengajaknya ke tempat yang tidak ada tenangnya.
Sangat ribut, tapi menyenangkan. Jelita pun terlihat lebih bahagia dibandingkan saat mereka bertemu di jalan tadi.
"Kenapa kesini?."
"Nyari tenang."
Jelita berlalu berjalan lebih dulu dari Javas.
Aneh. Dimana orang banyak mencari tenang ketempat tempat yang sunyi. Sedangkan Jelita memilih ketempat super ramai untuk mencari ketenangannya.
"Jav main ini Jav," Jelita menunjuk kearah permainan cabutan yang isi hadiahnya adalah barang barang menggemaskan.
Javasgar langsung menggeleng menolak ajakan cewek pendek tersebut. Jelita langsung memasang wajah kesalnya dan berbalik membelakangi Javasgar sembari tetap melanjutkan keinginannya untuk bermain cabutan ini karena menurutnya disini yang ingin mencari kesenangan adalah dia sendiri jadi tidak masalah jika Javasgar menolak ajakannya."Kek anak kecil aja." Javasgar enggan dengan ajakan Jelita untuk bermain permainan tersebut. Tapi dilihat lihat orang orang disebelah mereka berdua sangat menikmati. Alhasil Javas penasaran dan memajukan langkahnya.
Asyik memilih kertas untuk dibuka, tiba tiba cowok Taurus tersebut mendekat kearah Jelita. Dengan santai meminta mas mas penjaga untuk mengambilkan beberapa kertas tertutup untuknya.
Kini ditangan Jelita ada empat kertas dan tiga kertas milik Javasgar.
Jelita pertama membuka kertas putih itu dan terlihat paling excited membukanya karena harapannya mendapatkan hadiah yang sangat lucu.
'ZONK'.
Javasgar tertawa puas melihat kertas milik Jelita yang tidak sesuai keinginannya. Ekspresi Jelita mendapat tulisan tersebut langsung muram. Bisa bisanya dia tidak hoki kali ini.
Sekarang Giliran cowok jakun itu yang membuka kertas miliknya. Bukannya Javas yang gugup melainkan Jelita yang sedari tadi tidak berkutik menunggu temannya membuka kertasnya.
"12," sahut Javas sembari menunjukkan kepada penjaga permainan tersebut.
Hadiah yang didapat Javas ialah sebuah bando berwarna kuning menyala dengan telinga Micky mouse diatasnya.
Jelita tertawa kemudian mengambil bando kuning itu dan hendak memasangkannya ke atas kepala Javas.
"Lo yakin Jel masang benda ini ke kepala gua?."
Jelita mengangguk tanpa bersuara. Javas bingung ditambah malu dengan penampilannya sekarang. Apa yang terjadi jika ada orang yang mengenalinya berpenampilan seperti ini.
"Ganteng" Sahut Jelita kemudian. Tak lama dia tertawa karena tidak bisa menahan melihat Javasgar sekarang.
"30 Jav bilangin."
Diambilkan penjaga sepasang ikat rambut kecil berwarna pink.
Kini giliran Javas yang mengikat kannya ke rambut Jelita yang panjang sebahu.
Di Kuncirnya rambut gadis itu oleh Javas sampai penampilan Jelita sekarang dengan rambut yang di kuncir dua dan pelakunya adalah Javas.
Jujur ini pertama kalinya Javasgar memegang rambut perempuan lain selain ibunya. Karena yang diketahui, Javas ialah orang yang jarang menyentuh orang lain maka dari itu Javas sedikit kaku saat mengikat rambut perempuan dihadapannya kimi. Sedangkan Jelita sangat anteng ketika rambutnya di otak itik oleh cowok IPS tersebut.
Jelita dan Javas tertawa puas melihat diri mereka masing masing saat ini. Dengan bando dan rambut yang di kuncir. Suara tawa mereka tidak tenggelam walaupun keadaan semakin ramai sejalan dengan waktu yang makin larut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eighteen (On Going)
FanficPerjalanan cinta Jelita yang memasukkannya kedalam situasi dimana harus memilih antara mencintai atau dicintai, "Javas gue tekankan sekali lagi kalau gue milik Arsen! Tahu Batasan Lo, Lo gak harus sejauh ini!." "Lo cinta sama dia? Jawab gue Jel, ja...