09. Hari batik

89 19 1
                                    

Jelita memasuki kelas setelah beberapa menit yang lalu harus berhadapan dengan Vina, pencinta berat Javas yang menakutkan itu.

Sesampainya didalam kelas Jelita hendak menghampiri Mita sebelum pandangannya teralihkan dengan sesuatu di papan tulis.

'Lomba fashion show : Mita & Azrof'

Jelita menutup mulutnya shock sampai dia tidak sempat melihat list setelahnya untuk memeriahkan hari batik di SMA satu. Jelita lari duduk disamping Mita dan memeluknya.

"Akhirnya setelah sekian lama, teman gua yang cantik ini akan dikenal dunia" Ucap Jelita terharu.

Mita menjauhkan kepalanya dikala Jelita mendekapnya dengan kepala yang mendarat di leher Mita, "Lo belum liat dipapan tulis itu sampai habis."

Jelita melepaskan pelukannya sambil bingung. Dilihatnya kembali papan tulis.

Jelita kembali menutup mulutnya untuk kedua kalinya, bahkan lebih erat karena yang ini lebih mengagetkan untuknya.

'Lomba nyanyi solo: Jelita'.

Jelita beranjak dari tempatnya protes," gak gak gak siapa yang buat gua woyy!!."

Seluruh murid yang berada dikelas langsung menunjuk Rafa, si ketua kelas.

"Suara gua kek sapi kejepit pintu bisa bisanya lo masukin gua." Kesal Jelita sembari mendatangi Rafa. Bisa bisanya pria ini sembarangan memilihnya untuk menjadi perwakilan kelas.

Rafa menaikkan bahunya, " Gua sering denger Lo nyanyi, dan suara Lo bagus."

Jelita memijat keningnya pusing, dia.masih tidak bisa menerima ini.

"Hapus hapus, dikelas ini masih ada suaranya sebagus Raisa jadi jangan gua njirr!."

Rafa menggeleng tidak setuju dengan apa yang Jelita katakan, "Buat nambahin sertif Jel."

"Yaa menurut Lo sertif nya bisa dipakai buat seleksi snm apa?!" Jawab Jelita kesal.

"Sekali sekali nampak di sekolah jangan nyantai di UKS Mulu."

Jelita sangat frustasi sedanhkan Rafa tetap memutuskan untuk tidak akan mengganti perwakilan dalam lomba menyanyi solo ini dan menetapkan Jelita.

Jelita berbalik dan duduk di kursinya sambil merebahkan kepalanya diatas meja. Ini pertama kali baginya akan tampil didepan banyak warga sekolah.

Jelita langsung bergidik merinding membayangkannya.

Tingg..

Ponsel Jelita berbunyi karena notif WhatsApp. Dengan malas Jelita membuka pesan itu.

Javas 12 IPS 1
Lusa gua tampil, Lo bakal nonton?

Aku
Iyaa

Tidak ada respon apa apa, Jelita kembali meletakkan ponselnya sembarang.

"Gimana gua bisa nyanyi kalau diliatin Javas sama Arsen" Jelita mengacak-acak rambutnya ketika membayangkannya. Dia tidak akan bisa jika harus seperti ini.

Mita dari jauh menatap temannya dengan wajah yang aneh. Tapi menurutnya Temannya itulah yang lebih aneh karena dilihatnya perempuan itu seperti habis diputusi cinta.

*****

Hari yang dinanti nantikan oleh seluruh warga SMA satu telah tiba, dalam perayaan hari batik, SMA satu mengadakan acara untuk seluruh murid dan guru untuk ikut memeriahkan perayaan tersebut.

Eighteen (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang