• 04 || Salah Rasa

36 3 0
                                    

Happy reading.

>><<

"Nih, minum dulu." Feby meletakan nampan berisi beberapa minuman di atas meja.

Gadis itu duduk di sebelah Diandra dan mengambil alih buku yang berada di dekatnya.

"Sini, Ra, gue bantuin," ucapnya.

"Gak usah, ini tinggal dikit lagi kok."

Mereka berdua kembali membahas materi yang sedang mereka kerjakan. Minggu lalu, mereka diberi tugas untuk membuat power point dengan materi yang sudah di tentukan. Seharusnya Livy ada di sini, namun gadis itu harus pergi dengan orang tuanya.

Saat mereka sedang sibuk menyalin tugas, tiba-tiba terdengar suara berisik dari depan pintu rumah Feby.

"Udah mau selesai nih kayaknya." Fathur menarik kursi kosong dan duduk di sebelah kanan Feby.

"Dari mana aja lo," cibir Feby enggan meliriknya.

"Sorry, Feb, si Adhit lama banget dandannya kayak wanita," jawabnya yang langsung mendapat tatapan sinis milik Adhit.

"Mana, Ra, sini gantian." Adhit berusaha menarik laptop yang berada di pangkuan Diandra, namun gadis itu menahannya.

"Udah selesai," jawabnya singkat.

Tanpa sepatah kata pun, Diandra bangkit dari tempat duduknya dan pindah ke sebelah Fathur lalu meminum minuman yang sudah disediakan oleh Feby.

"Lo menghindar dari gue, Ra?" tanya Adhit sambil menyesap rokok di tangannya.

"Gue gak suka asap rokok," jawab Diandra sambil tersenyum singkat.

"Oh sorry, gue gak tau." Adhit mematikan rokok itu dan membuang puntungnya di wadah bulat yang ada di atas meja.

"Eh, Gak papa, lagian di sini juga gak kena kok."

"Gak papa."

Mereka berempat menghabiskan hidangan yang ada di atas meja sambil merapikan buku-buku yang mereka pakai -sebagai sumber- untuk membuat power point.

"Widya gimana kabarnya, Dhit?" tanya Feby tiba-tiba.

Diandra yang mendengar pertanyaan itu, mau tidak mau, suka atau tidak suka, harus ikut mendengarkan jawabannya. Ia menarik napas perlahan, siap untuk mendengarkan apapun jawaban yang keluar dari mulut laki-laki itu.

"Udah gak sama dia," jawab Adhit enteng.

"Kenapa?" tanya Feby semakin penasaran.

"Gak tau gue, dia udah punya pacar katanya."

Ada perasaan lega dalam diri seorang gadis yang dengan tidak sengaja menguping pembicaraan itu. Tapi Adhit, apa laki-laki itu juga memiliki perasaan yang sama dengannya?

"Feb, gue balik duluan, ya, udah mau malem." Diandra merapikan barang-barangnya dan memasukannya kedalam tas berwarna hitam.

"Gue anter, Ra," ucap Adhit tiba-tiba.

Salah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang