• 07 || Salah Rasa

25 2 0
                                    

Happy reading.

>><<

"Tumben kamu bawa bekel," ucap perempuan yang tiba-tiba duduk di salah satu kursi meja makan.

"Iya, Ma, lagi mau aja."

Diandra menutup kotak makan yang ada di atas meja dan memasukannya ke dalam tas kecil.

"Diandra berangkat, ya, Ma." Diandra menyalami punggung tangan ibunya dan berjalan ke luar rumah.

"Hati-hati, sayang."

•••

"Thur, lo liat Adhit, gak?"

"Lo gak tau emangnya?" ucap Fathur sedikit berbisik.

Diandra paham dan tersenyum singkat. "Gue tau, tapi katanya dia bakalan ke sekolah hari ini."

"Oh gitu, gue belum ketemu dia, sih."

"Oke." Diandra melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kelas.

Selang beberapa menit, ia melihat Adhit berjalan dari arah gerbang menuju ruang BK. Dengan cepat gadis itu berlari menuruni anak tangga dan menghampiri Adhit yang semakin dekat dengan ruangan itu.

"Dhit," ucap Diandra setengah berlari.

Adhit menoleh, tatapannya masih sama seperti kemarin, kosong.

"Gue bawa ini buat lo." Diandra menyodorkan kotak makan berwarna biru tua.

Adhit mengambil kotak itu dan kembali menatap Diandra. "Buat gue?"

"Iya, jangan lupa dimakan, ya."

Adhit tersenyum singkat. Tiba-tiba ia mengalihkan pandangannya pada perempuan yang berjalan mendekat bersama dengan seorang anak kecil.

"Abang," ucap anak perempuan itu seraya memeluk Adhit singkat. Tatapan keduanya beralih ke arah Diandra.

Diandra yang sadar akan hal itu langsung mencoba bersalaman sambil memperkenalkan dirinya.

"Tante, salam kenal, aku Diandra," ucapnya.

"Kamu ini siapa?" tanya perempuan itu bingung.

"Saya tem,-"

"Pacar Adhit, Ma," ucap Adhit menimpali. Diandra terkejut, ia menatap Adhit dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Yasudah, Mama masuk dulu, Marsya tunggu di sini sama abang, ya?" ucapnya sambil memegang bahu anak perempuan di sebelahnya.

"Tante tinggal masuk dulu, ya," ucapnya lagi. Kali ini ia menatap Diandra.

Mereka bertiga duduk di salah satu sofa yang ada di sana, tak lama kemudian, seorang laki-laki yang sejak kemarin mencari Adhit keluar dari dalam ruangan itu dan meminta Adhit untuk masuk bersamanya.

"Gue tinggal dulu, Ra, titip Marsya sebentar," ucapnya sebelum berjalan masuk.

Tersisa Diandra dan anak perempuan bernama Marsya di tempat ini. Keheningan terjadi selama beberapa menit sebelum akhirnya Diandra berusaha untuk mencairkan suasana.

Salah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang