BIG BABY [MosBank]

06

Happy Reading!

Baila menginap dirumah Bank. Mae Seeya juga sudah dikabari oleh Folk bahwa anak perempuannya itu ada dirumah mereka. Seeya sedikit merasa lega.

Malam itu.. Bank dan Baila menghabiskan waktu mereka untuk mengadakan pesta kecil-kecilan dirumah. Ini adalah momen yang berharga untuk Bank.

"Bank, besok kamu akan kemana?"

"Aku tidak tahu phi, memangnya kenapa?"

"Kalau begitu kita pergi jalan-jalan yuk!"

"Ayo phi!!"

...

Pagi-pagi sekali sudah terdengar suara klakson mobil dari arah luar, entah siapa itu. Bank pun segera mengeceknya.

Setelah Bank lihat, ternyata orang itu..

"Mos?"

"Ada siapa Bank? Apa ayah sudah pulang?" tanya Baila yang menyusul dari arah belakang.

"Hallo!" Sapa Mos pada Bank. Namun Bank tidak menanggapinya, bahkan ia berekspresi seakan-akan tidak suka dengan kedatangan Mos di rumahnya.

Kini giliran kakak iparnya itu yang ia sapa. "Oh, hallo phi! saya Mos."

"Kamu rupanya.. phi sudah tahu, waktu itu kan kita bertemu." Jawab Baila.

"Mau apa kau kesini?!" Karena tidak ingin hari bahagianya dihancurkan, Bank sedikit kejam pada Mos.

"Tentu saja mengajakmu pergi." Mos memang sudah terlihat rapi dan tampan, meski ini masih pagi.

"Tapi aku-"

"Sudah Bank, tidak apa-apa. Kalian pergi saja. Biar phi tinggal dirumah sambil menunggu ayah pulang."

"Tapi phi.." Bank tidak mau ingkar janji pada kakaknya, tapi sisi lain ia juga diajak pergi oleh Mos. Kalau sampai ayahnya tahu pasti ayahnya akan menyuruh mereka tetap pergi.

"Ada apa? Apa kalian sudah memiliki janji sebelumnya?" tanya Mos. Melihat kakak beradik didepannya itu sedikit beradu argumen.

"Hmm, sebenarnya kami sudah memiliki janji akan pergi. Tapi jika bersamamu, Bank kuizinkan pergi." Baila mencoba untuk mengalah. Bagaimanapun juga Bank sudah menjadi milik Mos, ia tahu sekeras apa usaha ayahnya terhadap adiknya itu.

"Tidak bisa begitu phi! Aku sudah janji. Dan aku tidak akan pernah mengingkari janji!" Antara memang tidak ingin pergi dengan Mos, dan memang ingin pergi jalan-jalan hanya berdua dengan kakaknya itu, ia beralasan tidak ingin mengingkari janjinya.

...

Setelah lama berdebat, akhirnya mereka berangkat. Mos dan Bank memutuskan untuk jadi pergi, dan Baila? Tentu saja ia ikut.

"Seharusnya aku tidak ikut bersama kalian." Baila duduk sendirian di kursi belakang, ia merasa canggung karena sudah ikut adiknya kencan.

"Tidak apa-apa phi, lagipula aku sudah memiliki janji denganmu."