19

893 50 0
                                    

Happy Reading!

Kabar kembalinya Folk sudah terdengar oleh keluarga Moslhong. Hari berikutnya, mereka pun menghampiri Folk di kediaman Mosbank.

Seperti pada saat pertemuan pertama, dua keluarga inti mereka berkumpul semua, tanpa terkecuali.

Zhen, Yuenan, Folk dan Seeya berkumpul dan duduk bersama di ruang tamu. Mereka sedang mengobrol dan sesekali bertanya beberapa hal pada Folk.

"Folk, bagaimana keadaanmu? apakah kamu baik-baik saja?" tanya Zhen pada Folk, mereka duduk dengan posisi saling berhadapan.

Folk mengangguk, lalu menjawab pertanyaan sahabat sekaligus besannya itu. "Aku baik-baik saja, Zhen."

Zhen bernapas lega, sebenarnya ia juga khawatir pada Folk, apalagi saat ada kabar bahwa Folk menghilang waktu itu. Zhen tidak berhenti memikirkan Folk. Karena ia tahu, bagaimana rasanya dulu saat ditinggal oleh sahabatnya sendiri.

Disisi lain, Yuenan juga khawatir tentang keadaan Folk. Yuenan teringat suatu hal yang pernah ia lihat saat di rumah sakit waktu itu, hal tersebut sempat menjadi fikiran juga untuknya. Tapi ia harap Folk memang baik-baik saja.

"Kalian semua tidak usah khawatir padaku, tenang saja."

"Syukurlah Folk.."

Folk bisa tersenyum selebar itu, semua orang senang melihatnya. Ia memang terlihat baik-baik saja.

Justru disini malah Seeya yang terlihat murung. Ia masih tidak akur dengan Zhen, itu terjadi karena pertemuan terakhir mereka saat di cafe.

Anak-anak juga berkumpul bersama, mereka berkumpul di tempat yang masih bersebelahan dengan orangtua mereka. Kedua kakak-beradik itu tampak senang karena bertemu lagi setelah sekian lama, kecuali Baila yang memang sudah sering bertemu MosBank dengan beberapa alasannya.

Berhubung Moslhong sudah lama tidak bertemu dengan adiknya, ini adalah kesempatan bagus untuk bertanya tentang beberapa hal padanya.

"Hei Corn! Bagaimana dengan kuliahmu?"

"Tentu saja baik. Phi Mos tenang saja, tidak usah khawatir padaku, aku adalah mahasiswa teladan di kampusku."

Tiba-tiba Yuenan ikut menjawab dari kejauhan, karena tidak tahan mendengar bualan anak bungsunya itu.

"Bohong sekali Mos! Dia asik berpacaran di kampus, mae sering mendengar dari sahabatnya."

Moslhong yang mendengar perkataan mae nya itu hanya bisa menggelengkan kepala, ia memang selalu tidak habis fikir dengan tingkah adiknya itu.

"Jangan terlalu fokus pacaran. Kau itu masih muda, masih harus mengejar cita-cita, agar nanti bisa meneruskan perusahaan ayah bersamaku." Selain ayah mereka, Zhen. Moslhong juga menjadi salah satu orang yang berambisi untuk menjadikan Macorn penerus perusahaan keluarga mereka.

BIG BABY [MosBank]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang