16

1.1K 70 0
                                    

Happy Reading!

Malam itu saat suasana sedang sepi dan senyap, Mos dan Bank masih terjaga dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu saat suasana sedang sepi dan senyap, Mos dan Bank masih terjaga dari tidurnya. Mereka sedang berbincang cukup serius membahas pernikahan mereka.

"Bank.. aku tahu awalnya kau tidak suka dengan perjodohan ini."

Bank seketika menoleh ke arah Mos, memang benar yang ia katakan, tapi kenapa Mos tiba-tiba berkata seperti itu?

"Iya.. dulu aku memang ingin cepat menikah dan memiliki seorang istri, bukan seorang suami sepertimu. Tapi.. entahlah, mungkin ini sudah jadi takdir kita berdua."

"Kalau kau sendiri bagaimana menanggapinya Mos?"

"Aku pun sempat ingin menyangkalnya, karena aku tidak menyukaimu pada awalnya. Tapi, kenyataan membuatku harus pasrah dan menerima semuanya."

"Dan sekarang aku tahu jawabannya, kenapa diriku harus menerima semua kenyataan ini. Ternyata aku bisa bahagia bahkan lebih bahagia dari hidupku sebelumnya."

Bank tentu saja salah tingkah mendengar jawaban Mos.

"Kau bahagia bersamaku?" tanya Bank pada Mos.

Mos mengangguk, lalu memeluk istrinya itu erat. "Ya, aku sangat bahagia bersamamu. Memilikimu adalah suatu anugrah terindah bagiku."

"Tapi Mos.. meskipun peranku sebagai seorang istri untukmu, aku kan tidak bisa memiliki seorang anak."

Selama ini Bank selalu berfikir, selain dirinya, Mos pun sepertinya perlu seorang istri bahkan seorang anak untuk hidup yang bahagia. Namun kenyataan membuat mereka menjadi membungkam itu semua.

"Apakah harus?" tanya Mos pada Bank.

"Ya mungkin saja kau menginginkan seorang anak. Meski bukan dariku, tapi dari pernikahanmu." Mos tampak berfikir sebelum menjawab perkataan Bank.

"Itu hal yang mudah, sepertinya akan ada banyak cara jika memang aku menginginkan seorang anak. Sebenarnya aku belum memikirkan hal itu untuk saat ini, yang pasti kita harus bahagia bersama."

Bank tersenyum, ternyata ia benar-benar beruntung memiliki Moslhong. Selain baik, Mos juga selalu saja bisa menenangkan hatinya, Bank selalu bahagia dibuatnya.

"Terimakasih sayang.. kamu memang suami idaman semua orang." Bank mengecup bibir Mos, lalu memeluk tubuh suaminya itu. Mereka berdua larut dalam sebuah pelukan yang hangat.

...

Warning!! 🔞⚠️

Tiba-tiba..

"Bank.."

"Hm?"

Mos melepaskan pelukan mereka, lalu ia menatap lurus pada mata istrinya, ia menatapnya dengan sangat dalam, seperti mengisyaratkan sesuatu.

BIG BABY [MosBank]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang