Bank segera dibawa ke IGD oleh Mos. Sesampai disana, ia ditangani oleh perawat terlebih dahulu, selagi menunggu dokter memeriksa.
Selagi Bank ditangani, Mos memutuskan untuk menunggu diluar sebentar. Dan secara tidak sengaja ia bertemu dengan ibunya, yang kebetulan sedang jaga di IGD.
"Mos kamu sedang apa disini?!" Tentu saja Yuenan khawatir karena melihat anaknya tiba-tiba ada di rumah sakit.
"Mae, itu Bank mae.."
"Bank? Kenapa Bank?"
Mos mengajak Yuenan masuk melihat Bank di ruangan IGD, dan menjelaskan semua kronologi yang ia tahu.
Yuenan akhirnya memeriksa Bank.
"Sepertinya alergi Bank kambuh. Makan apa ia tadi?" Mos menggelengkan kepalanya, jelas sekali ia tidak tahu Bank makan apa saja, karena Mos bertemu dengan istrinya itu sudah dengan keadaan yang mengkhawatirkan.
"Kalau tidak segera ditangani, ini akan membahayakan keadaan Bank. Sekarang saja bagian dalam tubuhnya sudah membengkak, makanya Bank susah bernapas. Belum lagi ruam merah diseluruh tubuhnya ini, akan lama juga hilangnya, karena alerginya kambuh dengan sangat parah."
Mos merasa gagal karena tidak bisa menjaga Bank dengan baik, ia fikir Bank akan baik-baik saja meski ia tinggal kerja.
"Mulai besok aku akan menemani Bank kembali, sepertinya aku memang tidak boleh dulu bekerja, mae.."
Yuenan hanya bisa menepuk pundak putranya itu dengan pelan. Bank untungnya sudah segera ditangani oleh ibu mertuanya itu, Bank disuntik beberapa obat untuk meredakan alergi dan radang pada tubuhnya. Ia juga diberi bantuan oksigen karena bagian dalam tubuhnya membengkak sehingga pernapasannya pun terganggu.
"Mae, Bank akan baik-baik saja kan?"
"Ia akan baik-baik saja, Nak. Percaya pada mae."
Karena kesal, pulang kerja nanti Yuenan selaku ibu mertua dari Bank akan mendatangi restoran tempat Bank makan siang tadi.
Berhubung sudah selesai memeriksa menantunya itu, Yuenan pergi untuk memeriksa yang lain.
Saat Yuenan pergi keluar ruangan, tiba-tiba ia bertemu dengan seseorang yang cukup ia kenal. Secara tidak sengaja tentunya.
"Itu kan-"
"Kim?!"
Yuenan memanggil orang tersebut, sehingga sang empunya menoleh ke arahnya.
"Ah, iya dok."
Berhubung Kim adalah asisten pribadi Folk, jadi ia pun tahu kalau dokter Yuenan adalah besan atasannya.
"Selamat siang dok.."
"Siang, Kim. Ngomong-ngomong apakah kamu dengan Folk?"
"Saya sendirian, dok."
"Apakah kamu sakit? Atau ada keperluan apa disini?"
"Tidak, bukan begitu. Saya baik-baik saja. Saya disini mewakilkan tuan Folk untuk suatu urusan bisnis."
Yuenan fikir, artinya Folk belum tahu jika Bank sedang ditangani di IGD.
"Lalu dimana Folk?"
"Tuan Folk sedang di kantor, akhir-akhir ini memang sedang sibuk sekali, banyak rapat yang harus dihadiri."
"Baiklah, Kim. Syukurlah kalau kamu dan Folk baik-baik saja."
"Kalau begitu saya pamit dulu, nyonya Yuenan. Masih ada urusan yang belum selesai. Mohon maaf tidak bisa berbincang lebih lama."
"Ah, iya tidak apa-apa Kim."
Yuenan bukan ingin egois karena tidak memberitahu keadaan Bank pada Kim maupun Folk. Hanya saja ia takut mereka akan kaget mendengarnya. Karena ia yakin pasti Bank akan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG BABY [MosBank]
Fanfiction"Katanya mau menikah." "Tapi tidak dengan seorang pria juga, ayah!" ... Isbanky tiba-tiba meminta dijodohkan pada ayahnya, namun siapa sangka ia akan dijodohkan dengan seorang pria. Pria itu adalah Moslhong. Just Fan Fiction about Moslhong and Isba...