chapter 4

1.7K 177 1
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

Tangan Build bergetar samar ketakutan setelah ia mendengar berita dalam siaran televisi yang terpasang di dapur cafe, tangan nya meremas lap kotor karena membayangkan asumsi kejadian tragis dalam televisi.

Ia ingat betul siapa yang menjadi korban dalam berita tersebut, pria tua itu yang tadi pagi melecehkan nya.

"Biu"

Tubuh Build berjangkit kaget saat Tong menepuk pundaknya tiba-tiba, Build membuang nafas panjang karena merasa lega.

"Kenapa kau berkeringat?kau sakit?"

Build bahkan tidak sadar tubuhnya berkeringat dengan banyak, padahal tempat ini ber-AC.

"Aku baik-baik saja"

Tong mengerutkan keningnya tidak percaya, walaupun Biu mengatakan baik-baik saja tetapi ia tau jika Biu menyembunyikan sesuatu.

Tong melipat kedua tangannya di depan dada, menelisik wajah Build yang terlihat mengkhawatirkan sesuatu.

Tong menatap kearah depan, pelanggan hari ini tidak terlalu banyak, jikapun Build pulang ia masih bisa mengatasi nya,masih ada pelayan lain di sini.

"Pulang lah dan istirahat"

Biu ingin protes karena merasa tidak enak waktu kerjanya dipotong begitu saja,namun Tong dengan segera menegaskan jika Biu harus pulang dan beristirahat.

Di perjalanan tatapan Biu tampak kosong, pikiran nya berkelana memikirkan berita yang beberapa waktu lalu ia saksikan.
Kejadian seperti ini terulang kembali, empat tahun lalu Biu juga pernah mengalami pelecehan yang dilakukan oleh guru olahraga nya, setelah kejadian tersebut keesokan harinya guru olahraga nya di kabarkan tewas, bukan sekali dua kali kejadian seperti itu terjadi.

Biu menggigit bibir bawahnya gelisah, perasaan bersalah kini menggerogoti hati nya,tak terasa pula setetes dua tetes air mata membasahi pipinya.

Biu memejamkan matanya sembari membuang nafas panjang setelah ia sampai di depan rumah nya, mencoba menenangkan diri bahwa kematian yang baru terjadi adalah kecelakaan, bukan karena ulahnya.

Biu mengetik kata sandi pintu yang baru di ganti kemarin,di dalam tampak sepi, tidak terlihat adanya tanda-tanda kehadiran Apo di dalam.

Saat Build ingin membuka kulkas, terlihat note yang tertempel di pintu kulkas dari Apo, tertulis jika Apo tak bisa pulang malam ini karena harus menemani adik nya di rumah sakit.

Setelah meminum air,Build membersihkan diri dan bergegas masuk ke dalam kamar,ia mengunci semua pintu dan jendela khawatir pria itu datang lagi, apalagi Build tinggal sendiri malam ini.

Build menarik selimut sampai menutup wajahnya, bayangan tentang pria tua yang melecehkan nya dan berakhir tragis membuat nya tidak bisa tidur, meskipun mencoba mengabaikan semua peristiwa yang terjadi tetap saja rasa bersalah itu tidak kunjung hilang,bukan Build yang membunuhnya tetapi karena dirinya yang tidak sengaja membuat pria tua itu melecehkannya sehingga hidup pria tua itu di dunia tak lama.

Build mengubah posisinya menjadi duduk,ia merogoh laci dan mengambil botol obat tidur yang ia sembunyikan dari Apo.

Build menelan dua pil obat sekaligus, menunggu reaksi dari obat yang mulai ia rasakan efeknya, perlahan kantuk mulai menyerang,build kembali menidurkan tubuhnya, berharap keesokan harinya semua akan berjalan baik-baik saja.

Di tempat lain...
Pria dengan pakaian kerah terbuka lebar menggerutu di posisi duduknya, sesekali ia mengecek ponselnya menunggu pemilik rumah untuk segera pulang.

Saat pintu terbuka pria tersebut lantas berdiri dan berniat memaki sang pemilik rumah namun ia urungkan setelah melihat penampilan sahabat nya,bau anyir darah langsung tercium menyengat membuat pria berkerah rendah tersebut menutup hidung nya.

"Shia! Bible kau melakukan nya lagi?!"

Pemilik rumah a.k.a Bible itu menyalakan televisi dan mencari siaran berita, setelah berita kecelakaan dewan pemerintah bernama Khom di beritakan,Bible segera pergi untuk membersihkan diri.

Pria dengan kerah terbuka itu mengerutkan keningnya,ia langsung mengerti apa yang ingin Bible perlihatkan kepadanya,kasus kecelakaan Khom bukan lah yang sebenarnya, Bible lah yang  yang sudah membuat mayat tersebut terkapar dengan mengerikan.

Setelah membersihkan diri, Bible menyusul sahabatnya untuk duduk di sofa. Ia meregangkan tubuhnya bersandar pada sofa merilekskan tubuh nya.

Sahabatnya hanya diam sembari melihat kearah nya meminta penjelasan, Bible tak ingin menjelaskan apapun karena ia tau sahabatnya sudah mengerti apa yang terjadi.

"Lagi? apa yang dilakukan orang itu kepada milik mu?"

Bible menoleh kearah sahabatnya,ia meneguk Vodka di tangan nya sebelum menjelaskan.

"Menyentuh milik ku"

Gumaman itu membuat pria berkerah rendah tersebut ngeri, kilatan amarah masih saja terpancar di mata Bible.

"Lalu kau? Apa yang kau lakukan di sini JJ? Suami mu tak mencari mu?"

Pria bernama JJ tersebut dengan cepat melihat kearah Bible,ia berdecak sebelum ikut meneguk Vodka nya.

"Aku bosan dengan Pong,jika kau punya simpanan pria manis, berikan padaku"

Bible menatap tajam kearah JJ,mana mungkin ia memiliki simpanan, jika pun ia ingin bersenang-senang, Bible tak akan menyimpan nya walaupun ia merasa puas.

"Gila"

Gumaman dengan nada memyelekit hati itu nyatanya tak membuat JJ merasa tersinggung,toh dirinya memang gila kepuasan dan pria manis.

Di tengah perbincangan itu tak lama pintu kembali terbuka, manager Bible masuk dengan seorang pria manis di belakang nya.

Lain dengan Bible yang terlihat tidak berminat dengan maksud kehadiran manager nya, JJ terlihat menganga melihat pria manis yang datang bersama manager Bible.

"Kau berulah lagi?"

Bible menatap sekilas kearah manager nya, wanita paruh baya itu selalu saja mencampuri urusan nya.

"Menurutmu?"

Wanita paruh baya tersebut memijit pelipisnya,tak habis pikir dengan jalan pikiran dari anak asuhnya. Pantas saja Ping tidak datang menjemputnya, sudah pasti Ping mengurus kekacauan yang di sebabkan oleh Bible.

"Aku lelah menjadi manager mu itu sebabnya aku membawa pria muda. Nong,kenalkan dirimu"

"Sawadikap,Us Nititorn Akkarachotsopon Na kha"

Bible melihat penampilan Us dari atas kepala sampai bawah kaki,dari segi wajah Us tidak buruk,malah wajahnya sangat cantik.

"Tidak buruk tapi aku sedang tidak butuh pria pemuas"

Us terlihat terkejut dengan ucapan Bible, begitu juga dengan manager nya.
Us ingin sekali protes karena pemikiran buruk dari artis yang ia kira benar-benar baik namun ia urungkan setelah mendengar usulan dari pria lain.

"Jika kau tidak mau berikan padaku"

JJ melangkah maju mendekati Us,pria dengan wajah manis tersebut memundurkan langkahnya dan enggan menatap JJ yang sudah ada di hadapannya.

"Jangan sembarangan kalau bicara! Dia manager barumu!"

Bible terlihat acuh tak acuh,jika pun ia menolak sudah pasti manager lamanya akan mengamuk dan memaksanya menerima us.

Asalkan Us tidak terlalu mencampuri urusan nya, Bible tidak masalah,pun jika Us bertindak terlalu jauh maka Bible akan langsung menghilangkannya dengan mudah.

Dibalik Layar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang