chapter 15 (18+)

1.5K 117 8
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

Saluran berita Thailand dipenuhi dengan kejadian kecelakaan yang baru saja terjadi, sebuah mobil mewah penyok tergusur karena tertabrak oleh truk, semua tau mobil itu milik Bible.
Para penggemar hampir menangis karena mereka mengira Bible lah yang mengalami kecelakaan tetapi mereka bernafas lega saat sebuah video memperlihatkan bagaimana para polisi mengeluarkan seseorang di dalam mobil membuat banyak sekali orang yang berasumsi tentang kecelakaan tersebut.

Apo yang sejak awal datang ke rumah sakit untuk menjenguk sang adik merasa kesal karena ternyata di dalam ruangan sudah ada Jeff dan aktor yang paling Apo hindari, dan sialnya Apo harus menerima jika pacar adiknya yang seorang penyanyi bernama Jeff Satur adalah adik dari Mile.

Rasa kesal Apo semakin menjadi setelah ia melihat siaran berita yang memperlihatkan kecelakaan dimana Apo mengenal siapa korban nya, Beberapa polisi tampak mengeluarkan Bas dari dalam mobil tetapi Apo tak melihat polisi polisi itu mengeluarkan Build, bukan kah tadi pagi mereka pergi bersama?

"Itu mobil milik aktor saingan mu kan phi?"

Mile menganggukkan kepalanya dan menatap kearah Jeff yang sedang menyuapi Barcode buah apel karena ia tau betul siapa pemilik mobil dengan merek mahal tersebut, harap-harap yang ada di dalam mobil itu benar Bible.

Mata Mile sejak tadi fokus melihat kearah Apo yang sepertinya gelisah, dilihat dari tangan pria berkulit Tan tersebut yang sejak tadi tak diam memainkan jari-jarinya,apalagi saat Apo pergi tanpa permisi keluar membuat rasa penasaran Mile semakin besar.

Mile ikut menyusul membuat Jeff dan Barcode saling pandang karena bingung dengan phi mereka yang keluar tanpa permisi.

"Biarkan saja mereka yang penting kita bisa berduaan"

Barcode memukul pundak Jeff membuat empunya mengaduh kesakitan.

"Sakit sayang"

Wajah Barcode semakin merah dan hampir kembali melayangkan tangan nya tetapi segera Jeff tahan.

"Phi menyebalkan"

Senyum Jeff yang awalnya melebar menjadi redup setelah Barcode menggerutu kepadanya.

"Lebih menyebalkan mana dengan pacar yang tidak ingin cerita saat dia di ganggu anak nakal di sekolah?"

Senyum Barcode juga ikut meredup, alasannya selalu ke rumah sakit bukan karena penyakit yang mematikan tetapi karena luka-luka pada tubuhnya yang di sebabkan oleh seorang anak nakal dan geng nya.

"Setelah kembali ke sekolah dan Tanakun mengganggu mu lagi, bilang pada phi na"

"Krab phi"

Di tempat lain pula Apo rasanya ingin meremas ponselnya karena orang di sebrang sana tak kunjung mengangkat telepon dari nya, hampir ia melempar handphone nya ke tembok jika pria di sebrang sana tak mengangkat panggilan telepon nya.

"Sudah melihat berita?"

Apo mengadu gigi nya satu sama lain sangking kesal nya,tangan nya pun mengepal dengan erat.

"Kubilang jangan sampai membuat Biu terluka! Aku akan membunuhmu jika bertemu!"

Orang di sebrang sana tertawa mengejek, terdengar pula suara nafas panjang di buang.

"Kau tidak akan bisa melakukan nya"

Nada ejekan itu membuat Apo semakin naik darah, tangan nya meremas ponsel sampai ponsel di tangan nya hampir hancur di buat nya.

"Setelah ini aku tidak akan mengijinkan mu bertemu Biu,aku tidak akan lagi memberitaumu di mana kami tinggal!"

Pria di sebrang sana kembali tertawa seakan apa yang diucapkan Apo adalah sesuatu yang jenaka.

Dibalik Layar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang