chapter 19

945 102 0
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Build membuka pintu kamar nya secara diam-diam, melirik kearah sekitar untuk memeriksa keadaan bahwa tidak ada yang melihat nya keluar kamar, sudah lebih sebulan Build tidak lagi menggunakan kursi roda tetapi meskipun begitu Bible tidak pernah membiarkan nya keluar dari dalam kamar, rasanya Build bosan setiap hari hanya berdiam diri di kamar, membaca buku koleksi Bible dan menunggu maid datang membawa nya makanan.

Langkah Build dengan pasti membawanya ke sebuah ruangan yang sejak lama ingin ia masuki lagi, senyum Build mengembang melihat pintu tak terkunci, Build masuk dan menutup pintu.

Keadaan ruangan terlihat seperti sebelumnya, Build tak tau kenapa Bible sangat menyukai warna gelap.

Build melihat kemoceng di atas meja, setelah Build menelisik ruangan memang tempat ini sedikit berdebu. Build berniat membersihkan ruangan kerja Bible agar Bible merasa nyaman saat bekerja.

Rasanya sedikit membosankan saat bebersih sendiri di ruangan besar itu, Build menghidupkan televisi agar ada suara lain di ruangan sepi itu, siaran berita Build pilih karena sudah lama tidak dengar berita di luar, telinga nya dengan aktif mendengar sembari tubuhnya bekerja membersihkan ruangan.

Saat Build ingin membuka gorden ia terhenti setelah mendengar berita yang tidak asing di telinga nya,ia menaruh kemoceng di tangan nya dan fokus melihat televisi.

Seorang pemuda bermata kelompok ganda di borgol dan di masukkan ke dalam jeruji besi, Build merasa wajah itu tidak asing.

Banyaknya wartawan yang berusaha mendekati tahanan itu membuat kepala Build rasanya ingin pecah karena seperti di paksa mengingat waktu sebelum ia bangun di tempat tidur Bible.

"Seorang wartawan yang diduga mencuri mobil selebriti..."

Kata wartawan dan selebriti terus terngiang di kepala Build,ia meremas rambut nya kuat berharap kata-kata itu berhenti dari pikirannya.

Jantung Build yang awalnya berpacu dengan sangat cepat semakin cepat saat ia merasakan dua tangan besar memeluk pinggangnya dari belakang, dua kata yang terus terngiang di benaknya hilang dalam sekejap setelah Build mencium aroma yang sudah ia hapal betul.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Bisik Bible sembari tangannya menekan remote untuk mematikan televisi, Build yang merasa jauh lebih tenang membalikkan badannya dan memeluk erat tubuh Bible membuat empunya membalas pelukan Build dengan senang hati.

Bible merasa bahwa Build jauh lebih manja dari sebelumnya,tak menyangka mendapatkan Build akan semudah ini. Padahal Bible sebelumnya sudah banyak merencanakan berbagai cara untuk mendapatkan Build selama bertahun-tahun, jika semudah ini seharusnya Bible sudah sejak lama menjalankan rencana penabrakan Build sejak lama.

Bible menatap televisi yang menampilkan layar hitam,ia mengangkat ujung bibirnya membentuk sebuah seringai, jika Build mulai mengingat kembali ingatan nya maka Bible akan membuat ingatan itu tidak pernah muncul dalam pikiran Build.

Build menengadahkan kepalanya menatap Bible dengan mata yang berkaca-kaca,pun tubuh Build terasa sedikit bergetar membuat Bible sedikit khawatir.

"Remember something?"

Build menggelengkan kepalanya, Bible kembali dibuat terkejut dengan tingkah Build saat pria manis itu tanpa permisi menempelkan bibirnya ke bibir Bible, hanya sekedar menempel setelah itu Build menghentikan perbuatannya.

"Hanya ingat dua kata tetapi kepala ku sudah sakit,bagaimana jika ingat semuanya?"

Senyum manis di bibir Bible sedikit luntur, ia menangkup kedua pipi Build dengan tangan nya membuat Build kini menetap kearah Bible.

Dibalik Layar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang