chapter 13

1K 120 7
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

Bible mengatupkan bibirnya membuat gigi-gigi nya beradu dengan kuat, kedua matanya yang tajam seperti elang itu tengah fokus melihat kearah kamera milik reporter bernama Bas yang saat ini sedang di tangani oleh Ping.

Rekaman yang sebenarnya belum menunjukkan bukti dirinya yang melakukan pembunuhan tetapi tetap saja Bible merasa kesal.

Suara erangan seseorang yang sejak tadi terbaring membuat atensi Bible teralih,ia meletakkan kamera di tangan nya dan segera menghampiri pria manis tersebut.

Bible membantu Build mengubah posisinya menjadi posisi duduk, pria manis itu terus meringis memegang kepalanya yang sudah di balut oleh kapas dan kain kasa.

Build mengerjapkan matanya melihat seseorang di sampingnya yang terlihat khawatir. Pandangan asing tersebut membuat Bible mengerutkan keningnya,ia tak ingin berasumsi tentang pemikiran nya yang bukan-bukan tentang keadaan Build.

Perlahan Bible mengangkat tangan nya untuk mengelus lembut pipi Build, biasanya Build akan menepis tangan nya tetapi kali ini Build tak melakukan nya, pria manis itu malah bingung dengan apa yang Bible lakukan.
Kening Bible semakin mengerut dalam, perlahan ia memajukan wajahnya berniat ingin mencium Build untuk membuktikan pemikiran nya salah tetapi Build memundurkan wajah nya.

Tidak ada pukulan seperti biasanya membuat Bible semakin yakin ada yang tak beres dengan Build.

"Biu,you oke?"

Build mengerutkan keningnya bingung, tatapan nya pun tampak tak fokus.

"Biu? apa nama ku Biu?"

Wajah khawatir Bible berubah saat ia mendengar pertanyaan yang di lontarkan Build,ia menarik ujung bibirnya menyeringai, ternyata Build kehilangan ingatan karena si tua Bangka itu memukul kepala Build terlalu kuat.

"Yes and you are my wife"

Build menatap Bible dengan pandangan semakin bingung,ia menunjuk dirinya sendiri seakan tak percaya apa yang di ucapkan oleh Bible.

"Aku istrimu?"

Bible mengangguk mengiyakan,ia menangkup wajah Build dengan kedua tangannya, perlahan pula jari nya mengelus lembut pipi Build.

"Kenapa aku harus percaya dengan perkataan mu?"

Build melepaskan kedua tangan Bible dari pipi nya,mata nya masih menyiratkan akan tuntunan penjelasan, Bible ikut duduk di atas ranjang dengan senyum manis di bibir nya, Build sempat tertegun melihat senyum terpatri di wajah Bible untuk beberapa saat.

"Kau tak bisa mengingat pesta pernikahan kita karena seseorang dengan sengaja memukul kepala mu sehingga kau harus kehilangan ingatan mu"

Build kembali menegang kepalanya yang dibalut kapas dan kain kasa, kepalanya kembali terasa berdenyut sakit karena mencoba mengingat apa yang terjadi padanya.

"Hei sayang tenang, jangan paksakan diri untuk mengingat nya"

"Siapa yang ingin melukai ku?"

Bible merapikan poni yang mulai panjang hampir melewati mata Build,ia mengecup bibir Build yang ternyata tidak ada perlawanan membuat Bible merasa senang.

"Wartawan yang menyamar sebagai teman mu"

*

Di tempat lain pula Bas juga terbaring di ranjang dengan kedua tangan terikat,ia sesekali membuka mata nya untuk melihat apakah sudah aman dirinya bangun dari tempat tidur.

Suara pintu tertutup membuat Bas akhirnya membuka matanya,ia mengangkat tangan nya yang terikat.

Bas membuang nafas dengan kasar,ia mencoba bangun dari tidur nya dan merasakan pundak nya yang terasa nyeri, tenaga kakek itu ternyata kuat juga.

Dibalik Layar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang